Tirto.com mengulas hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menunjukkan adanya mikroplastik dalam setiap sampel air hujan di Jakarta. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya pada manusia.
Mikroplastik itu sendiri berbentuk serat sintetis, fragmen kecil plastik atau polimer yang umumnya terjadi dari limbah industri dan sampah plastik. Menurut hasil penelitian BRIN, ada sekitar 15 partikel mikroplastik per meter persegi di kawasan pesisir Jakarta.
Mikroplastik berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan, asma dan pneumonitis hipersensitivitas yang akhirnya mengakibatkan cedera jantung dan stroke. Selain itu, mikroplastik juga dapat menempel di kulit dan rambut hingga berpotensi menyebabkan alergi dan gangguan pada sistem kekebalan tubuh.
Mikroplastik itu sendiri berbentuk serat sintetis, fragmen kecil plastik atau polimer yang umumnya terjadi dari limbah industri dan sampah plastik. Menurut hasil penelitian BRIN, ada sekitar 15 partikel mikroplastik per meter persegi di kawasan pesisir Jakarta.
Mikroplastik berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan, asma dan pneumonitis hipersensitivitas yang akhirnya mengakibatkan cedera jantung dan stroke. Selain itu, mikroplastik juga dapat menempel di kulit dan rambut hingga berpotensi menyebabkan alergi dan gangguan pada sistem kekebalan tubuh.