Ada Apa dengan Faizal Assegaf vs Refly Harun di Kasus Roy Suryo?

Faizal Assegaf vs Refly Harun, Ada Apa?

Kritikus terkenal Faizal Assegaf dan ahli tata negara Refly Harun berdebat mengenai kasus dugaan ijazah palsu Jokowi yang menjerat Roy Suryo. Debat antaranya semakin panas ketika Refly memilih untuk meninggalkan acara audiensi Komisi Percepatan Reformasi Polri di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta.

Menurut Faizal, sikap Refly sebagai "walk out" di audiensi itu adalah tindakan kontra produktif. Ia menyatakan bahwa Roy Suryo harus melakukan mediasi agar kasus dugaan pencemaran nama baik dalam polemik ijazah Jokowi dapat diselesaikan. Namun, jika tidak mau berbicara di pengadilan, seharusnya pihak Roy Suryo tidak memperpanjang perkara dengan berbicara di luar pengadilan.

"Saya minta agar hentikan narasi yang tidak ada urusan dengan fakta dan bukti. Kamu sudah bikin fakta, kamu sudah bikin bukti, masukkan ke pengadilan saja," kata Faizal dalam acara "Indonesia Kita".

Sementara itu, Refly menyatakan bahwa sikapnya di audiensi adalah sikap solidaritas. Ia juga menyayangkan ucapan pengacara Roy Suryo terkait dirinya maupun jalannya proses hukum yang dijalani Roy Suryo dkk.

Ia menyatakan bahwa penolakan hak bicara Roy Suryo dkk. karena mereka adalah tersangka seharusnya tidak dilakukan karena mereka belum diputus bersalah oleh pengadilan. Sedangkan, Faizal menilai bahwa sikap "walk out" sebagai tindakan kontra produktif.

Perdebatan antar keduanya semakin panas ketika Refly memilih untuk meninggalkan acara audiensi dengan tidak hadir di forum.
 
Debu yang keluar dari mulut Refly itu terdengar seperti debu yang menghanguskan kabar baik... apa lagi, dia memilih untuk tidak hadir di acara audiensi sendiri? Itu kayaknya sangat kurang profesional, kan? Mereka harus fokus pada isu utama yaitu kasus dugaan ijazah palsu Jokowi yang menjerat Roy Suryo, tapi Refly terlalu banyak sibuk-sibik dengan sikap 'solidaritas'nya. Nah, itu kayaknya hanya membuat kabar baik semakin kabur...
 
Aku pikir aku lebih suka menonton debat orang lain daripun di acara tersebut. Maksudnya, aku suka main game "Dota 2" bareng temen-temen di grup WhatsApp. Aku udah lama main game itu dan aku sengaja kalah hari ini 🤣. Aku pikir sih, jika aku tidak pernah menonton acara tersebut, aku bisa menghemat waktu dan waktu itu aku bisa main game lebih lama 😂.

Aku suka main "Dota 2" karena aku bisa merasa bebas dan tidak ada tekanan apa-apa. Aku bisa bermain sendiri atau bareng temen-temen. Aku pikir demikian juga dengan orang lain, kalau kita bisa berbicara dan saling memahami tanpa ada konflik, itu akan lebih baik 🤝.

Aku sengaja tidak membaca tulisan yang berhubungan dengan acara tersebut karena aku pikir aku tidak memiliki pendapat yang berarti. Aku lebih suka menonton dan bermain game daripun membaca artikel atau melihat video tentang debat orang lain 😂.
 
Gue pikir refly harusnya jujur aja, bukan walk out aja. Kalo gue ada dugaan, aku akan bercanda juga, tapi aku tidak akan menyinggung nama orang lain. Refly itu baik-baik saja, tapi kalau dihadapin fakta dan bukti yang bikin dirinya salah, dia harus menerima dan tidak mau bicara lagi ya.
 
Gak nyaman dengerin debanan itu, bikin aku pusing 😅. Refly harusnya ngomong di pengadilan aja, tapi gak mau berbicara di luar pengadilan kayak gitu, apa salahannya? Faizal kan ngomong halus, tapi Refly terlalu keras 🤯. Aku pikir yang penting adalah Fakta, bukti, dan proses hukum, gak perlu bawa emosi 😊.
 
Maksudnya apa sih Refly mau mengejar debat di luar acara? Apakah dia ingin membuat dirinya sebagai "victim" dalam kasus ini? Mau dipikirkan apakah Refly benar-benar solidaritas dengan Roy Suryo atau hanya sekedar menghindari keterlibatan di pengadilan? Siapa yang benar dan siapa yang salah? Hmm, masih banyak pertanyaan yang muncul... 🤔
 
[ikon pengejar pikiran]
Aku pikir debat ini kayak kereta api yang terlalu cepat, aku suka banget!

Faizal dan Refly benar-benar cerdas, tapi mereka bikin kerusakan dengan cara bicaranya. Mereka lupa bahwa ada pengadilan yang jujur, bukan debat di televisi!

[diagram sederhana: kotak dengan kalimat "PENGADILAN" dan dua kalimat di bawahnya: "Kotak ini berisi fakta", "Jangan masuk lagi"]
Aku pikir Refly benar ketika dia meninggalkan acara audiensi. Ia hanya memperpanjang kerusakan dengan cara bicaranya.

Sementara itu, Faizal juga bisa menjadi lebih konstruktif jika dia tidak marah-marah di hadapan umum.

[ikon pengejar pikiran]
Aku ingin mereka fokus pada pengadilan, bukan pada debat yang bikin kerusakan!
 
Debat antara Faizal Assegaf dan Refly Harun itu kayaknya ngga bikin aku merasa nyaman 🤷‍♂️. Refly memang berhak menolak untuk menghadiri acara audiensi, tapi apa yang dibicarakan sih? Masih sama dengan kasus dugaan ijazah Jokowi yang seringkali bikin kontroversi di kalangan masyarakat.

Aku rasa kita harus lebih fokus pada hal-hal yang nyata dan bukti-bukti yang ada, daripada terus-menerus mengoratkan kesalahpahaman. Semua orang memiliki hak untuk berbicara, tapi juga harus bijak dalam menyelesaikannya 😊.
 
Gue pikir refly ya jadi pahlawan sama Roy Suryo, karena dia pilih untuk menolak berbicara di pengadilan bukan karena ada alasan yang benar, tapi karena gue rasa refly yang keren banget kalau bisa memilih untuk tidak berbicara dan meninggalkan acara audiensi seperti itu 🤣. Sementara itu, faizal jadi pelupa ya, dia jadi tidak ingin Roy Suryo mengambil langkah konstruktif untuk menyelesaikan kasus itu, tapi malah meminta agar Roy Suryo berbicara di pengadilan dan gue rasa itu tidak bijak sama sekali.
 
kembali
Top