CVT Motor Matik Ngebul: 8 Penyebab yang Perlu Dihindari
Saat ini, banyak pengguna motor matik yang mengalami masalah CVT atau Continuously Variable Transmission. CVT adalah sistem transmisi otomatis yang digunakan pada motor matik untuk mengatur perpindahan tenaga dari mesin ke roda tanpa gigi tetap. Namun, ada beberapa penyebab yang dapat menyebabkan CVT motor matik ngebul atau tidak berfungsi dengan baik.
Salah satu penyebabnya adalah kampas kopling CVT aus. Ketika kampas kopling tipis atau gosong, maka gesekan berlebih terjadi saat motor berakselerasi. Akibatnya, muncul asap putih atau bau gosong dari area CVT.
Penyebab lainnya adalah grease CVT meleleh. Bila grease terlalu banyak, terlalu encer, atau terkena panas tinggi, maka akan meleleh dan menguap, menimbulkan asap dari rumah CVT.
Kesalahan saat pemasangan komponen CVT juga dapat menyebabkan masalah. Misalnya, pemasangan kampas kopling, pulley, atau belt tidak pas. Hal ini menyebabkan gesekan antar komponen tidak merata dan menimbulkan panas berlebihan hingga keluar asap.
Penyebab lain adalah seal As Roda Belakang bocor. Oli dari gardan atau transmisi bisa bocor ke dalam rumah CVT, sehingga saat CVT bekerja dan panas, oli ini terbakar sehingga menimbulkan asap putih dan bau terbakar.
Selain itu, roller CVT kotor atau rusak juga dapat menyebabkan masalah. Roller yang sudah aus atau penuh debu akan membuat gesekan tidak merata. Gesekan berlebihan bisa menimbulkan panas dan asap tipis.
Gesekan berlebih di drive belt juga dapat menyebabkan masalah. V-belt yang sudah retak, mengeras, atau aus bisa tergelincir saat berputar. Hal ini menimbulkan gesekan berlebih dan menyebabkan bau gosong serta asap tipis.
Penyebab lainnya adalah pulley atau rumah roller kering. Kurangnya pelumasan pada pulley dapat membuat permukaan bergesekan langsung. Akibatnya, terjadi panas berlebih dan bisa menyebabkan asap keluar dari CVT.
Saat ini, banyak pengguna motor matik yang mengalami masalah CVT karena tidak memperhatikan beberapa hal. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kondisi CVT sebelumnya untuk mencegah masalah.
Untuk mencegahnya, bersihkan CVT setiap 3.000 sampai 5.000 kilometer. Ganti V-belt dan roller secara berkala sesuai rekomendasi pabrikan, gunakan pelumas atau grease khusus CVT, dan jangan membebani motor berlebihan.
Saat ini, banyak pengguna motor matik yang mengalami masalah CVT atau Continuously Variable Transmission. CVT adalah sistem transmisi otomatis yang digunakan pada motor matik untuk mengatur perpindahan tenaga dari mesin ke roda tanpa gigi tetap. Namun, ada beberapa penyebab yang dapat menyebabkan CVT motor matik ngebul atau tidak berfungsi dengan baik.
Salah satu penyebabnya adalah kampas kopling CVT aus. Ketika kampas kopling tipis atau gosong, maka gesekan berlebih terjadi saat motor berakselerasi. Akibatnya, muncul asap putih atau bau gosong dari area CVT.
Penyebab lainnya adalah grease CVT meleleh. Bila grease terlalu banyak, terlalu encer, atau terkena panas tinggi, maka akan meleleh dan menguap, menimbulkan asap dari rumah CVT.
Kesalahan saat pemasangan komponen CVT juga dapat menyebabkan masalah. Misalnya, pemasangan kampas kopling, pulley, atau belt tidak pas. Hal ini menyebabkan gesekan antar komponen tidak merata dan menimbulkan panas berlebihan hingga keluar asap.
Penyebab lain adalah seal As Roda Belakang bocor. Oli dari gardan atau transmisi bisa bocor ke dalam rumah CVT, sehingga saat CVT bekerja dan panas, oli ini terbakar sehingga menimbulkan asap putih dan bau terbakar.
Selain itu, roller CVT kotor atau rusak juga dapat menyebabkan masalah. Roller yang sudah aus atau penuh debu akan membuat gesekan tidak merata. Gesekan berlebihan bisa menimbulkan panas dan asap tipis.
Gesekan berlebih di drive belt juga dapat menyebabkan masalah. V-belt yang sudah retak, mengeras, atau aus bisa tergelincir saat berputar. Hal ini menimbulkan gesekan berlebih dan menyebabkan bau gosong serta asap tipis.
Penyebab lainnya adalah pulley atau rumah roller kering. Kurangnya pelumasan pada pulley dapat membuat permukaan bergesekan langsung. Akibatnya, terjadi panas berlebih dan bisa menyebabkan asap keluar dari CVT.
Saat ini, banyak pengguna motor matik yang mengalami masalah CVT karena tidak memperhatikan beberapa hal. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kondisi CVT sebelumnya untuk mencegah masalah.
Untuk mencegahnya, bersihkan CVT setiap 3.000 sampai 5.000 kilometer. Ganti V-belt dan roller secara berkala sesuai rekomendasi pabrikan, gunakan pelumas atau grease khusus CVT, dan jangan membebani motor berlebihan.