Banjar, Kalimantan Selatan. Sebuah tragedi terjadi di salah satu sekolah di Kabupaten Banjar, di mana 75 orang, termasuk kepala sekolah, diduga mengalami keracunan makanan bergizi gratis (MBG).
Pada awalnya, jumlah korban hanya mencapai 20-40 orang, namun semakin lama berlalu, semakin banyak lagi korban yang dilaporkan. Pihak pemerintah setempat telah menambah kapasitas tempat rawat inap dan tenaga medis dari Puskesmas untuk membantu mengatasi situasi ini.
Kapolres Banjar, AKBP Fadli, menyatakan bahwa jumlah korban meningkat signifikan saat malam hari. "Awalnya hanya 20 orang hingga 40 orang, sekarang meningkat 75 orang," kata dia di RSUD Ratu Zalecha (Raza).
Seluruh korban masih dalam kondisi sadar dan bisa berkomunikasi dengan pihak yang melaporkan. Pihaknya terus melakukan pendalaman untuk memahami kondisi seluruh korban.
Sejak awal, pemda setempat telah menambahkan tempat tidur dan tenaga medis dari Puskesmas atas perintah Bupati untuk membantu mengatasi situasi ini. Namun, karena jumlah korban meningkat signifikan, pihak pemerintah setempat akhirnya harus menambah lagi kapasitas tempat rawat inap dan tenaga medis.
Sementara itu, kepala sekolah yang menjadi salah satu korban MBG juga telah pulang. Kepsek IT Assalam diidentifikasi sebagai salah satu korban yang mengalami keracunan MBG.
"Terakhir termasuk Kepsek IT Assalam kena juga dirawat di dalam," ujar Komandan Kodim (Dandim) 1006 Banjar, Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya.
Pada awalnya, jumlah korban hanya mencapai 20-40 orang, namun semakin lama berlalu, semakin banyak lagi korban yang dilaporkan. Pihak pemerintah setempat telah menambah kapasitas tempat rawat inap dan tenaga medis dari Puskesmas untuk membantu mengatasi situasi ini.
Kapolres Banjar, AKBP Fadli, menyatakan bahwa jumlah korban meningkat signifikan saat malam hari. "Awalnya hanya 20 orang hingga 40 orang, sekarang meningkat 75 orang," kata dia di RSUD Ratu Zalecha (Raza).
Seluruh korban masih dalam kondisi sadar dan bisa berkomunikasi dengan pihak yang melaporkan. Pihaknya terus melakukan pendalaman untuk memahami kondisi seluruh korban.
Sejak awal, pemda setempat telah menambahkan tempat tidur dan tenaga medis dari Puskesmas atas perintah Bupati untuk membantu mengatasi situasi ini. Namun, karena jumlah korban meningkat signifikan, pihak pemerintah setempat akhirnya harus menambah lagi kapasitas tempat rawat inap dan tenaga medis.
Sementara itu, kepala sekolah yang menjadi salah satu korban MBG juga telah pulang. Kepsek IT Assalam diidentifikasi sebagai salah satu korban yang mengalami keracunan MBG.
"Terakhir termasuk Kepsek IT Assalam kena juga dirawat di dalam," ujar Komandan Kodim (Dandim) 1006 Banjar, Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya.