Kasus Keracunan Makanan Bergizi di Banjar Kalimantan Selatan Melanda 75 Orang, Termasuk Kepsek
Dalam beberapa hari terakhir, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mengalami situasi darurat karena kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang melanda ratusan orang. Menurut laporan dari DetikKalimantan, sebanyak 75 orang telah diduga terkena efek negatif dari program MBG ini, termasuk seorang kepala sekolah.
Sumber: DetikKalimantan
Gambar: RSUD Ratu Zalecha Banjar, tempat korban dirawat
Pihak keberadaran dengan menyatakan bahwa jumlah korban meningkat secara signifikan di malam hari. Pemda setempat telah menambah kapasitas rawat inap dan tenaga medis untuk menghadapi situasi ini.
Saat ini, semua korban masih dalam kondisi sadar dan dapat berkomunikasi dengan keluarga mereka. Namun, beberapa orang yang terkena keracunan MBG masih dirawat di rumah sakit dan masih dalam proses pendalaman tentang kondisi mereka.
Kapolres Banjar AKBP Fadli menyatakan bahwa 29 orang telah pulang dari rawatan di rumah sakit. Salah satunya adalah Kepala Sekolah IT Assalam, yang juga terkena keracunan MBG.
Sementara itu, Komandan Kodim (Dandim) 1006 Banjar, Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya, menyatakan bahwa program MBG ini harus ditinggalkan karena telah menyebabkan keracunan pada banyak orang.
Dalam beberapa hari terakhir, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mengalami situasi darurat karena kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang melanda ratusan orang. Menurut laporan dari DetikKalimantan, sebanyak 75 orang telah diduga terkena efek negatif dari program MBG ini, termasuk seorang kepala sekolah.
Sumber: DetikKalimantan
Gambar: RSUD Ratu Zalecha Banjar, tempat korban dirawat
Pihak keberadaran dengan menyatakan bahwa jumlah korban meningkat secara signifikan di malam hari. Pemda setempat telah menambah kapasitas rawat inap dan tenaga medis untuk menghadapi situasi ini.
Saat ini, semua korban masih dalam kondisi sadar dan dapat berkomunikasi dengan keluarga mereka. Namun, beberapa orang yang terkena keracunan MBG masih dirawat di rumah sakit dan masih dalam proses pendalaman tentang kondisi mereka.
Kapolres Banjar AKBP Fadli menyatakan bahwa 29 orang telah pulang dari rawatan di rumah sakit. Salah satunya adalah Kepala Sekolah IT Assalam, yang juga terkena keracunan MBG.
Sementara itu, Komandan Kodim (Dandim) 1006 Banjar, Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya, menyatakan bahwa program MBG ini harus ditinggalkan karena telah menyebabkan keracunan pada banyak orang.