Ponpes Al Khoziny yang terkenal di daerah Banyuwangi, Jawa Timur, akhirnya menemukan penyebab kecelakaan lalu lintas berdarah yang menghantam anak-anak sekolah tersebut. Menurut sumber, sejak awal kematian tiga orang meninggal terlepas dari identifikasi, hingga hari ini sebanyak 63 orang dikenal dan identifikasi semuanya telah dituntas.
Pengacara dari ayah salah satu korban menutuskan untuk melakukan investigasi sendiri. Beliau kemudian mengidentifikasi beberapa hal yang kurang jelas pada saat kejadian, seperti tidak adanya pengawasan yang cukup dari guru-guru dan aturan-aturan lalu lintas yang tidak terlaksana.
"Kami berharap pemerintah dapat meninjau kembali kebijakan dan aturan yang ada di dalam sekolah tersebut agar tidak terjadi hal-hal seperti ini lagi", ucap pengacara tersebut saat ditemui di tempat kejadian.
Sementara itu, Kepala Sekolah Ponpes Al Khoziny mengaku bahwa sekolah tersebut telah menunda pelajaran selama beberapa hari sebagai upaya untuk menenangkan keluarga korban. Namun, pelajaran yang diadakan tidak dapat dilanjutkan karena adanya hiburan yang buruk dan kurangnya pengawasan dari guru.
"Kami sangat sedih dengan apa yang terjadi di sekolah kita, kami akan melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa hal ini tidak terulang kembali", ucapnya.
Pengacara dari ayah salah satu korban menutuskan untuk melakukan investigasi sendiri. Beliau kemudian mengidentifikasi beberapa hal yang kurang jelas pada saat kejadian, seperti tidak adanya pengawasan yang cukup dari guru-guru dan aturan-aturan lalu lintas yang tidak terlaksana.
"Kami berharap pemerintah dapat meninjau kembali kebijakan dan aturan yang ada di dalam sekolah tersebut agar tidak terjadi hal-hal seperti ini lagi", ucap pengacara tersebut saat ditemui di tempat kejadian.
Sementara itu, Kepala Sekolah Ponpes Al Khoziny mengaku bahwa sekolah tersebut telah menunda pelajaran selama beberapa hari sebagai upaya untuk menenangkan keluarga korban. Namun, pelajaran yang diadakan tidak dapat dilanjutkan karena adanya hiburan yang buruk dan kurangnya pengawasan dari guru.
"Kami sangat sedih dengan apa yang terjadi di sekolah kita, kami akan melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa hal ini tidak terulang kembali", ucapnya.