Kanker Hati: 5 Tanda Penyakit yang Terdeteksi dari Urin
Hati adalah organ penting yang bertanggung jawab dalam men filter zat-zat beracun, membantu pencernaan, menjaga keseimbangan hormon, dan memproduksi protein yang esensial. Ketika hati tidak berfungsi dengan baik, ada tanda-tandanya yang dapat dilihat, beberapa di antaranya dapat diidentifikasi dari urin.
Ketiga tanda pertama adalah bau busuk atau foaming pada urin. Biasanya saat mengeluarkan kencing dalam aliran kuat, terdapat sedikit foaming. Namun, ketika foaming tidak menyelesaikan diri setelah beberapa menit, maka ini dapat menjadi tanda bahaya. Foaming pada urin seringkali merupakan tanda kehilangan protein yang berlebihan di dalam darah dan terkait dengan penyakit hati yang parah seperti kanker hati atau mungkin penyakit ginjal. Kadar protein dalam darah tidak stabil, sehingga beberapa protein itu ludes keluar melalui ginjal.
Ketiga tanda kedua adalah perubahan warna urin. Warna urin dipengaruhi oleh kadar cairan yang masuk ke dalam tubuh. Namun, ketika kadar cairan seimbang namun urin menjadi hijau kuning atau coklat, ini dapat menjadi tanda bilirubin mengumpul. Bilirubin adalah warna kuning yang dihasilkan ketika sel darah merah rusak.
Kandungan bilirubin akan hilang jika hati bekerja dengan baik. Namun, menurut Medlineplus, ketika kanker hati atau peradangan mengganggu fungsi hati, maka fungsi ini terganggu dan pigment berlebihan mengalir ke urin.
Tanda pertama adalah bau busuk pada urin. Ketika tubuh tidak seimbang, maka urin akan memiliki bau kuat yang tidak biasa. Ini dapat terjadi ketika hati tidak efektif dalam men filter zat-zat beracun dan menyebabkan mereka keluar melalui ginjal. Kandungan zat-zat ini mengubah konsistensi kimia urin sehingga menghasilkan bau busuk.
Ketiga tanda kedua adalah frekuensi urin yang tidak biasa. Jika urina tereluarkan dalam jumlah kecil dan sering, ini dapat juga terkait dengan ketergantungan hati. Karena hati tidak bekerja dengan baik, tubuh mencoba menghilangkan zat-zat beracun dengan cara lain, yaitu mengeluarkannya melalui ginjal sehingga urin tereluarkan secara sering. Namun ada penyebab lain untuk frekuensi urin, seperti infeksi saluran kencing.
Tanda ketiga adalah perasaan membakar saat melepas urin. Perasaan ini tidak selalu disebabkan oleh infeksi saluran kencing. Pada kasus yang sama hati rusak bisa menyebabkan perasaan pembakaran pada saluran kencing karena kadar amonia dalam darah mengganggu tubuh sehingga menyebabkan pembakaran saat muncul urin.
Hati adalah organ penting yang bertanggung jawab dalam men filter zat-zat beracun, membantu pencernaan, menjaga keseimbangan hormon, dan memproduksi protein yang esensial. Ketika hati tidak berfungsi dengan baik, ada tanda-tandanya yang dapat dilihat, beberapa di antaranya dapat diidentifikasi dari urin.
Ketiga tanda pertama adalah bau busuk atau foaming pada urin. Biasanya saat mengeluarkan kencing dalam aliran kuat, terdapat sedikit foaming. Namun, ketika foaming tidak menyelesaikan diri setelah beberapa menit, maka ini dapat menjadi tanda bahaya. Foaming pada urin seringkali merupakan tanda kehilangan protein yang berlebihan di dalam darah dan terkait dengan penyakit hati yang parah seperti kanker hati atau mungkin penyakit ginjal. Kadar protein dalam darah tidak stabil, sehingga beberapa protein itu ludes keluar melalui ginjal.
Ketiga tanda kedua adalah perubahan warna urin. Warna urin dipengaruhi oleh kadar cairan yang masuk ke dalam tubuh. Namun, ketika kadar cairan seimbang namun urin menjadi hijau kuning atau coklat, ini dapat menjadi tanda bilirubin mengumpul. Bilirubin adalah warna kuning yang dihasilkan ketika sel darah merah rusak.
Kandungan bilirubin akan hilang jika hati bekerja dengan baik. Namun, menurut Medlineplus, ketika kanker hati atau peradangan mengganggu fungsi hati, maka fungsi ini terganggu dan pigment berlebihan mengalir ke urin.
Tanda pertama adalah bau busuk pada urin. Ketika tubuh tidak seimbang, maka urin akan memiliki bau kuat yang tidak biasa. Ini dapat terjadi ketika hati tidak efektif dalam men filter zat-zat beracun dan menyebabkan mereka keluar melalui ginjal. Kandungan zat-zat ini mengubah konsistensi kimia urin sehingga menghasilkan bau busuk.
Ketiga tanda kedua adalah frekuensi urin yang tidak biasa. Jika urina tereluarkan dalam jumlah kecil dan sering, ini dapat juga terkait dengan ketergantungan hati. Karena hati tidak bekerja dengan baik, tubuh mencoba menghilangkan zat-zat beracun dengan cara lain, yaitu mengeluarkannya melalui ginjal sehingga urin tereluarkan secara sering. Namun ada penyebab lain untuk frekuensi urin, seperti infeksi saluran kencing.
Tanda ketiga adalah perasaan membakar saat melepas urin. Perasaan ini tidak selalu disebabkan oleh infeksi saluran kencing. Pada kasus yang sama hati rusak bisa menyebabkan perasaan pembakaran pada saluran kencing karena kadar amonia dalam darah mengganggu tubuh sehingga menyebabkan pembakaran saat muncul urin.