5 Korban Baru Ditemukan, Evakuasi Bangunan Ponpes Al Khoziny Masuk Tahap Akhir

pixeltembok

New member
KORBAN RUNTUH BANGUNAN PONPES AL KHOZINY MENINGKAT, PROSES EVAKUASI MASUK TAHAP AKHIR

Surabaya - Proses evakuasi di lokasi bangunan Ponpes Al Khoziny yang runtuh beberapa hari lalu mulai menunjukkan kemajuan. Menurut Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, seluruh korban insiden tersebut sudah dapat dievakuasi dari lokasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.

"Proses evakuasi yang kita lakukan berjalan lancar," kata Yudhi saat dihubungi oleh tim merdeka.com. "Kita telah menemukan total 158 korban, termasuk 5 bagian tubuh manusia yang belum dapat teridentifikasi."

Dari jumlah itu, 104 orang berhasil diselamatkan dan kini berada dalam kondisi stabil. Sedangkan, sebanyak 54 orang diduga telah meninggal dunia. Kondisi ini menandakan bahwa proses evakuasi telah mencapai tahap akhir.

"Kami telah menemukan seluruh korban dan segera diangkut ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut," tambah Yudhi. "Jenazah-jenazah yang ditemukan langsung dibawa ke rumah sakit tersebut guna meningkatkan proses pengidentifikasian."

Kondisi evakuasi ini menunjukkan kemajuan dalam operasi SAR (Searah) dan DVI (Dokumentasi dan Verifikasi Jenazah) di lokasi kejadian. Semoga kecelakaan bencana ini dapat segera berakhir dengan jumlah korban yang minim.
 
"Ah, ingat dulu waktu gerakan mahasiswa menuntut perubahan? Kita semua begitu marah dan tergugah untuk memperjuangkan hak-hak rakyat. Sekarang, bangunan Ponpes Al Khoziny runtuh dan korban meningkat. Tetapi apa yang saya lihat? Masyarakat Surabaya yang masih tenang, sibuk dengan kehidupan sehari-hari. Apakah kita telah kehilangan idealisme itu? Mengapa tidak ada lagi suara-suara perlawanan? Saya hanya merasa sedih dan kecewa melihat kemajuan evakuasi tanpa disertai oleh perubahan yang lebih dalam."
 
"Korban runtuhnya Ponpes Al Khoziny makin banyak, tapi masih banyak pertanyaan tentang keamanan bangunan tersebut. Di desaku, kita tidak pernah melihat tempat ibadah seperti itu, tetapi di kota besar, ini adalah hal yang biasa. Mereka tidak pernah peduli dengan kondisi bangunan, asalkan bisa dibangun dan dipakai. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi jika tragedi seperti ini menimpa desaku."
 
"Wah, saya harap semua evakuasi sudah selesai dan korban bisa diketahuinya identitasnya! Saya dengar sebanyak 158 korban, itu banyak banget! Semoga semua orang yang terdampak ini bisa mendapatkan bantuan dan perawatan yang memadai. Dan saya juga harap dari kejadian ini kita bisa belajar untuk meningkatkan kualitas bangunan dan infrastruktur di Surabaya agar tidak terjadi lagi kecelakaan seperti ini."
 
"Saya sangat mengagumi kerja keras tim evakuasi di Surabaya! Mereka bekerja tanpa lelah untuk menyelamatkan korban dari bencana bangunan Ponpes Al Khoziny. Angka 158 korban mungkin terdengar besar, tapi kita harus ingat bahwa setiap korban adalah manusia yang memiliki keluarga dan sanak saudara. Saya percaya pemerintah akan berusaha sebaik mungkin untuk menemukan identitas korban dan memberikan bantuan kepada keluarganya. Semoga proses evakuasi ini dapat diselesaikan dengan cepat dan aman!"
 
"Alhamdulillah, proses evakuasi telah mencapai tahap akhir. Namun, saya tidak bisa menolak merasa sedih melihat angka korban meningkat, sebanyak 54 orang telah tiada. Saya berharap semoga mereka dapat bersama Allah SWT di hari terakhir. Kita harus memetik pelajaran dari insiden ini, pentingnya menjaga keamanan dan keselamatan bagi para santri dan masyarakat sekitar."
 
"Kasus runtuhnya bangunan Ponpes Al Khoziny memang sangat mengenaskan, tapi saya melihat ada peningkatan dalam proses evakuasi dan identifikasi korban. Itu merupakan langkah positif dalam menangani bencana seperti ini. Namun, kita harus tetap berhati-hati karena jumlah korban yang meninggal masih cukup banyak, sebanyak 54 orang. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menghadapi bencana dan memastikan keselamatan semua warga."
 
"Gak bisa dipungkiri, angka 158 itu mirip banget sama angka kematian korban tsunami Aceh tahun lalu... Dan lagi, kenapa harus Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya aja yang jadi tempat evakuasi? Apakah ada maksud-maksud tertentu di balik ini? Proses identifikasi jenazah begitu cepat dan efisien, gak seperti biasanya. Kok bisa begitu lancar? Ada yang tidak beres di sini..."
 
"Aku rasa proses evakuasi bangunan Ponpes Al Khoziny ini telah mencapai tahap akhir dan menunjukkan kemajuan. Sudah 158 korban ditemukan, 104 orang diselamatkan, dan 54 dianggap meninggal. Ini adalah contoh yang baik dari penanganan bencana oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan. Sekarang, harapannya adalah identifikasi korban dapat selesai dengan cepat sehingga keluarga korban dapat memulai proses pembalasan jasa untuk para penderita."
 
Back
Top