Pemerintah akhirnya berhasil membuat empat SPBU swasta melakukan impor bahan bakar minyak (BBM) dari PT Pertamina. Ini menjadi tawaran yang sangat penting karena beberapa lama stok BBM di SPBU-SPU ini terlalu rendah.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, menyatakan bahwa kontrak pembelian impor BBM telah diselesaikan oleh empat operator SPBU swasta: BP, Vivo, Shell, dan Exxon. Ini berarti semua SPBU akan mendapatkan stok yang cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen hingga akhir tahun 2025.
BP-AKR adalah salah satu yang pertama kali melakukan impor BBM dari PT Pertamina Patra Niaga. Mereka sudah mengirimkan sebanyak dua kargo dan sedang dalam perjalanan untuk pengiriman ketiga. Sementara itu, Vivo dan Shell juga telah menyetujui kontrak pembelian BBM.
Menurut Laode, Exxon tetap memilih untuk tidak melakukan impor BBM dari PT Pertamina karena stoknya masih cukup hingga akhir tahun 2025. Oleh karena itu, Exxon tidak akan melakukan pengiriman BBM dari PT Pertamina Patra Niaga.
Kargo BBM Shell yang tengah dalam persiapan untuk dikirimkan ke Indonesia diharapkan dapat segera tersedia untuk dijual kembali hingga akhir tahun 2025. Proyeksi ini didasarkan pada informasi yang telah diberikan oleh Laode.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, menyatakan bahwa kontrak pembelian impor BBM telah diselesaikan oleh empat operator SPBU swasta: BP, Vivo, Shell, dan Exxon. Ini berarti semua SPBU akan mendapatkan stok yang cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen hingga akhir tahun 2025.
BP-AKR adalah salah satu yang pertama kali melakukan impor BBM dari PT Pertamina Patra Niaga. Mereka sudah mengirimkan sebanyak dua kargo dan sedang dalam perjalanan untuk pengiriman ketiga. Sementara itu, Vivo dan Shell juga telah menyetujui kontrak pembelian BBM.
Menurut Laode, Exxon tetap memilih untuk tidak melakukan impor BBM dari PT Pertamina karena stoknya masih cukup hingga akhir tahun 2025. Oleh karena itu, Exxon tidak akan melakukan pengiriman BBM dari PT Pertamina Patra Niaga.
Kargo BBM Shell yang tengah dalam persiapan untuk dikirimkan ke Indonesia diharapkan dapat segera tersedia untuk dijual kembali hingga akhir tahun 2025. Proyeksi ini didasarkan pada informasi yang telah diberikan oleh Laode.