Polres Bandara Soekarno-Hatta berhasil menangkap empat orang yang terlibat dalam peredaran ribuan cartridge vape berisi etomidate. Kasus ini mencapai nilai puluhan miliar rupiah dan dianggap sebagai kasus terbesar yang pernah dilakukan oleh Polres Bandara Soekarno-Hatta.
Keempat tersangka, AS, KH, CW, dan SY, berperan sebagai pengedar dan diperintah oleh sosok B yang masih diburu polisi. Mereka berkomunikasi melalui aplikasi dan tidak saling mengenal, tetapi semuanya dipandu oleh B.
Tersangka AS mendapatkan upah paling rendah, sekitar Rp 500 ribu sekali pengantaran, sedangkan KH dan CW yang merupakan warga negara Malaysia mendapatkan upah puluhan juta rupiah. Tersangka SY memiliki jaringan pengedar lain di bawahnya.
Total 8.500 cartridge vape berisi etomidate yang disita nilainya mencapai Rp 42,5 miliar. Pengungkapan kasus ini merupakan yang terbesar yang pernah dilakukan oleh Polres Bandara Soekarno-Hatta dan berhasil menggagalkan barang yang dilarang ini untuk beredar di masyarakat.
Sosok B yang masih diburu polisi dipandu oleh keempat tersangka, tetapi identitinya belum diketahui. Kasus ini menunjukkan bagaimana peredaran obat keras dan vape dapat dilakukan melalui sistem kompleks dan jaringan pengedar yang memanipulasi orang-orang untuk melakukan tindakan ilegal.
Keempat tersangka, AS, KH, CW, dan SY, berperan sebagai pengedar dan diperintah oleh sosok B yang masih diburu polisi. Mereka berkomunikasi melalui aplikasi dan tidak saling mengenal, tetapi semuanya dipandu oleh B.
Tersangka AS mendapatkan upah paling rendah, sekitar Rp 500 ribu sekali pengantaran, sedangkan KH dan CW yang merupakan warga negara Malaysia mendapatkan upah puluhan juta rupiah. Tersangka SY memiliki jaringan pengedar lain di bawahnya.
Total 8.500 cartridge vape berisi etomidate yang disita nilainya mencapai Rp 42,5 miliar. Pengungkapan kasus ini merupakan yang terbesar yang pernah dilakukan oleh Polres Bandara Soekarno-Hatta dan berhasil menggagalkan barang yang dilarang ini untuk beredar di masyarakat.
Sosok B yang masih diburu polisi dipandu oleh keempat tersangka, tetapi identitinya belum diketahui. Kasus ini menunjukkan bagaimana peredaran obat keras dan vape dapat dilakukan melalui sistem kompleks dan jaringan pengedar yang memanipulasi orang-orang untuk melakukan tindakan ilegal.