"30 Tahun Doa Rosario, Mengembalikan Harapan Bagi Anak-Anak Yatim Piagam"
Hari ini, 20 Mei 2025, memasuki edisi ke-30 dari doa Rosario yang dikibarkan oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Doa ini dimulai pada tahun 1994, ketika Presiden Soeharto masih menjabat, sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak yatim piagam di Indonesia.
Doa Rosario ini merupakan sebuah perjanjian antara Gereja Katolik dengan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran dan ketersediaan bantuan bagi anak-anak yatim piagam. Setiap tahun, doa ini dikibarkan di beberapa gereja di seluruh Indonesia, sebagai bentuk peringatan tentang pentingnya kasih sayang dan kepedulian terhadap anak-anak yang terdampak oleh kehidupan sulit.
Pada edisi ke-30 ini, Presiden Prabowo Subianto telah menjanjikan bahwa pemerintah akan meningkatkan ketersediaan bantuan bagi anak-anak yatim piagam melalui program-program sosial yang lebih efektif. "Kami berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran dan ketersediaan bantuan bagi anak-anak yatim piagam," kata Presiden Prabowo dalam pernyataannya.
Bentuk doa Rosario ini bukan hanya sebagai simbol kepedulian, tetapi juga sebagai peringatan yang kuat untuk masyarakat Indonesia agar tidak lupa menghargai dan mendukung anak-anak yang terdampak oleh kehidupan sulit. Oleh karena itu, kita harus terus berjuang untuk meningkatkan kesadaran dan ketersediaan bantuan bagi anak-anak yatim piagam di Indonesia.
Hari ini, 20 Mei 2025, memasuki edisi ke-30 dari doa Rosario yang dikibarkan oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Doa ini dimulai pada tahun 1994, ketika Presiden Soeharto masih menjabat, sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak yatim piagam di Indonesia.
Doa Rosario ini merupakan sebuah perjanjian antara Gereja Katolik dengan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran dan ketersediaan bantuan bagi anak-anak yatim piagam. Setiap tahun, doa ini dikibarkan di beberapa gereja di seluruh Indonesia, sebagai bentuk peringatan tentang pentingnya kasih sayang dan kepedulian terhadap anak-anak yang terdampak oleh kehidupan sulit.
Pada edisi ke-30 ini, Presiden Prabowo Subianto telah menjanjikan bahwa pemerintah akan meningkatkan ketersediaan bantuan bagi anak-anak yatim piagam melalui program-program sosial yang lebih efektif. "Kami berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran dan ketersediaan bantuan bagi anak-anak yatim piagam," kata Presiden Prabowo dalam pernyataannya.
Bentuk doa Rosario ini bukan hanya sebagai simbol kepedulian, tetapi juga sebagai peringatan yang kuat untuk masyarakat Indonesia agar tidak lupa menghargai dan mendukung anak-anak yang terdampak oleh kehidupan sulit. Oleh karena itu, kita harus terus berjuang untuk meningkatkan kesadaran dan ketersediaan bantuan bagi anak-anak yatim piagam di Indonesia.