3 Prajurit Meninggal Saat Rangkaian HUT, TNI Serahkan Santunan

TNI Serahkan Santunan kepada Ahli Waris Tiga Prajurit yang Meninggal Dunia Saat Rangkaian HUT ke-80

Pada kamis (9/10) di bawah naungan Mabes TNI, Irjen TNI Laksdya Hersan menyerahkan santunan kepada ahli waris tiga prajurit yang meninggal dunia saat rangkaian kegiatan HUT ke-80 TNI.

Tiga perwira tersebut adalah Praka Marinir Zaenal Mutaqim, Prajurit Satu Johari Alfarizi, dan Kld Pom Lingga Surya Permana.

Menurut Laksdya Hersan, pernyataannya merupakan tanggung jawab dari negara terhadap para prajurit serta keluarganya. Pernyataan yang disampaikan Irjen tersebut juga merupakan wujud nyata bahwa kehadiran dirinya bersama jajaran merupakan wujud tanggung jawab dan perhatian negara khususnya TNI.

Laksdya Hersan mengatakan, kehadiran dirinya adalah sebagai wujud dari tanggung jawab dan perhatian negara terutama bagi kami TNI yang nantinya juga akan memberikan santunan kepada ahli waris. Pernyataannya juga merupakan pesan kepada keluarga yang ditinggalkan agar tetap tegar dan bangga atas pengabdian almarhum.

Laksdya Hersan mengatakan, almarhum telah meninggalkan warisan terbaik yaitu nama baik, kehormatan, dan kebanggaan bagi keluarga, satuan, serta negara.
 
Itu kayaknya semangat mereka siapa aja, tapi kenapa kita masih harus menunggu di luar sana? Kita juga memiliki tangan yang dapat bergerak, kita bisa mengadakan program sosial sendiri untuk membantu keluarga prajurit ini, bukan harus menunggu pemerintah.
 
๐Ÿ“ฐ ini malah buatku jadi penasaran, kenapa TNI harus menunggu sampai 80 tahun ke-bermana HUTnya lalu aja mau memberikan santunan kepada ahli waris tiga prajurit yang meninggal dunia? ๐Ÿค” apakah karena sudah ada kewajiban atau kontrak tertangani saat mereka bergabung di TNI, kalau benar maka itu adalah hal yang harus diperhatikan dan disesuaikan dengan masing-masing instansi militer. ๐Ÿšจ
 
Kasih aja irjen laksdya hersan memberikan santunan kepada ahli waris tiga prajurit yang meninggal dunia saat HUT ke-80 TNI. Saya rasa hal ini adalah simbol dari kesadaran dan apresiasi pemerintah terhadap para prajurit yang telah meninggal dunia. Ya, mereka benar-benar bukan cuma sekedar tentara, tapi juga orang tua, ayah, ibu dari anak-anak kita. Saya harap keluarga ahli waris tersebut bisa bangga dengan pengabdiannya dan tetap tegar meskipun harus menghadapi kehilangan itu ๐Ÿ˜Š
 
Hmm mungkin ini juga salah hal yang harus diperhatikan yah, pengeluaran uang dari negara harus transparan sih, gak boleh kena-kena saja ๐Ÿ˜. Santunan yang diberikan ini tentu bermanfaat bagi keluarga prajurit, tapi pasti ada biaya yang dihasilkan oleh negara juga, jadi sebaiknya informasi tentang pengeluaran tersebut harus disebarkan agar masyarakat dapat memahami keadaan ini.
 
Makasih bro! Sudah lama tidak lihat kasus ini diperdebatkan di komentar. Tapi apa yang bikin saya penasaran adalah bagaimana pengisian notoasi "almarhum" digunakan. Apakah itu ada konotasi tertentu, atau hanya cara berbicara netral?
 
Makin senang ya kalau diri bisa bergabung dalam acara seperti ini ๐Ÿ™. TNI memang benar-benar memiliki jalinan yang erat dengan masyarakat, khususnya keluarga para prajurit yang telah meninggal dunia. Semoga santunan yang diberikan bisa memberikan sedikit kepastian bagi keluarga mereka ๐Ÿ’•. Dan saya rasa pesan dari Laksdya Hersan ini benar-benar kaya arti, yaitu agar kita tetap tegar dan bangga atas pengabdian almarhum ๐Ÿ™.
 
Pengamat pajak berpendapat, kalau kita lihat santunan yang diberikan kepada ahli waris tiga prajurit itu, mungkin boleh dikatakan bahwa ini adalah tanda tangan dari pemerintah. Tapi apa keuntungannya? Apakah ini benar-benar peringatan bagi negara untuk lebih memperhatikan keluarga mereka yang tergantung pada mereka? Ataukah ini hanya sekedar ritual yang dilakukan setiap tahunnya tanpa ada efek yang signifikan?
 
Gue rasanya lagi-lagi TNI memang bisa bikin emosi si penjenak drama gue ๐Ÿ˜‚! Mereka serius-serius banget memberikan santunan kepada keluarga prajurit yang terlambat, tapi gue rasa kalo mereka mau nggak sengaja-sengaja diberitahu tentang ini dahulu ๐Ÿค”. Kaya kalau nanti keluarga mereka suka kasih peringatan dulu ya? ๐Ÿ˜Š Tapi ahh, sepertinya ini adalah tanda bahwa TNI benar-benar peduli dengan prajurit yang sudah meninggal dunia ๐Ÿ’•.
 
Saya pikir ini masih ada kesan modernisasi yang agak kaku di kalangan TNI. Mereka terlalu formal, kan? Santunan kepada ahli waris itu bagus banget, tapi aku rasa ada kesempatan untuk menambahkan sentuhan perayaan yang lebih personal, yakin? Kepada keluarga mereka, bisa juga ada tarian tradisional atau ritual khas bangsa kita yang ditampilkan saat acara tersebut. Seringkali itu yang membuat perayaan jadi lebih berkesan, bukan hanya segel yang diserahkan. ๐Ÿ˜Š
 
๐Ÿค” siapa sih yang bilang kalau TNI bisa nggak memberikan santunan ke ahli waris prajurit yang meninggal dunia? ayo kira-kira ya, nih... kayaknya bnyk orang penasaran kenapa mantan pria itu kehabisan kantong sih?? ๐Ÿค‘ salah satu dari tiga perwira itu adalah Prajurit Satu Johari Alfarizi, apa udah lama pulang ke rumah lagi sih? ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ
 
ini yang penting ya, siapa pun yang menjabat posisi seperti itu harus bisa menyampaikan pesan dari hati ke hati, tapi ada juga hal lain yang perlu di perhatikan, yaitu bagaimana cara penyampaianannya tidak terlalu formal atau rinci, kalau ga salah penasaran laksdya hersan ngomong ngelamun banget sih, tapi apa kabar dari prajurit yang meninggal dunia? siapa saja yang ada di sana? bagaimana caranya untuk menghormati mereka dan keluarganya?
 
Saya pikir ini kayaknya salah tujuan dari HUT ke-80 TNI aja ya? Mereka bisa saja nggak memperhatikan hal-hal lain yang penting seperti keseimbangan biaya anggaran atau efisiensi penggunaan sumber daya. Sementara itulah mereka yang sibuk mengambil foto dengan ahli waris, loh! ๐Ÿคฃ
 
ini penting banget kan? nih kalau kita ngirimpin santunan ke ahli waris tiga prajurit yang mangkin, itu bukannya tanda bahwa kami sebagai masyarakat Indonesia menghargai jasa mereka? tapi juga jangan lupa, ini punya arti bagus apabila kita bisa belajar dari pengabdian mereka. seperti apa jadi contoh bagi kita semua ya ๐Ÿ™๐Ÿ•Š๏ธ
 
Kalau siapa tahu ya, pernyataan Laksdya Hersan itu juga bisa dijadikan kesempatan buat kita ngobrol tentang bagaimana kita bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga prajurit ini. Kalau kemarin malah ada perdebatan tentang keadaan keamanan di Jakarta, gimana kalau kita fokus padaha penghargaan yang benar-benar penting? Seperti gini, nanti gak ada lagi pembicaraan tentang angka-angka, tapi kita bisa lihat langsung bagaimana kebaikan hati kita bisa berdampak pada masyarakat.
 
Pernyataan dari Irjen TNI Laksdya Hersan ini pasti sangat berat hati, tapi itu juga merupakan tanda bahwa negara memang peduli dengan para prajurit yang telah membahayakan diri mereka untuk negara. Saya rasa kehadiran dirinya bersama jajaran ini bukan hanya untuk memberikan santunan kepada ahli waris, tapi juga sebagai bentuk penghargaan atas kesetiaan dan pahlawanisme para prajurit yang telah meninggal dunia. Tapi apa yang saya inginkan adalah, bagaimana cara kita bisa meningkatkan keamanan dan kesejahteraan para prajurit saat ini?
 
Kalau nulisin aja, pasti aku akan jujur sih... kalau nanti kita lihat siapa-siapa yang mengajukan pernyataan gini, mungkin mereka juga punya anak atau keluarga yang terkena dampak kehilangan para prajurit. tapi apa yang terpenting adalah kami sebagai rakyat Indonesia harus bangga dan menghargai segala pengorbanan para prajurit ini! ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ ๐Ÿ’ช
 
Gue senang banget dengerin penjelasan dari Laksdya Hersan tentang pentingnya memberikan santunan kepada ahli waris tiga prajurit yang meninggal dunia. Ini bukti bahwa pemerintah masih peduli dengan para pahlawan yang telah memberikan semuanya untuk negara. Gue rasa perlu kita perhatikan dan menghargai pengorbanan mereka.
 
Saya rasa ini penting banget, ya! Santunan itu bukan hanya simbol tanda penghargaan, tapi juga contoh bagaimana negara mengambil tanggung jawab atas kematian para prajurit yang shalat bersama. Saya harap kalau lain kali TNI bisa memberikan santunan kepada semua ahli waris yang punya haknya, bukan hanya 3 orang aja... Dan saya juga senang mendengar Laksdya Hersan menjelaskan bahwa pengabdian mereka itu bukan cuma tentang diri sendiri, tapi tentang kehormatan dan nama baik keluarga, satuan, dan negara.
 
ini aja ya, kalau suami kamu sudah jadi prajurit, kamu pasti akan punya santunan, itu kan wajar kan? tapi kenapa harus sampai ada pernyataan yang lucu gini? kalau aku teringat keberangkatan tiga prajurit itu, aku bilang mereka siap-siap buat pernikahan ya...
 
kembali
Top