Pemimpin Green Power Group dan Bangun Karya Perkasa Tbk, An Shaohong, dideportasi ke negara asalnya, sehingga membuat beberapa pemilik saham dan investor memperdebatkan kesejahteraan perusahaan di pasar modal. Dua pemain ini merupakan pemimpin yang sama, yaitu An Shaohong yang menjabat sebagai presiden direktur pada Green Power Group dan komisaris utama pada Bangun Karya Perkasa Tbk.
Mereka pun mengeluarkan keterangan yang sama, di mana mereka menyatakan bahwa perusahaan mereka tidak terlibat dengan kasus yang sedang dihadapi oleh Shaohong, baik di Indonesia maupun di Republik Rakyat Tiongkok. Brigitta Notoatmodjo, direktur Bangun Karya Perkasa Tbk, mengatakan bahwa perusahaan ini saat ini bergerak lancar seperti biasa, meskipun demikian, dia juga menyatakan bahwa perseroan sedang melakukan pergantian komisaris utama sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Sementara itu, Lu Haiying, corporate secretary Green Power Group Tbk, mengatakan bahwa perusahaan ini belum mendapat informasi resmi dari lembaga yang bersangkutan tentang keberadaan Shaohong. Namun, mereka juga menyatakan bahwa jika ada masalah keimigrasian atau administrasi yang melibatkan Shaohong, fenomena itu urusan pribadi dan tidak berkaitan dengan perusahaan.
Baik pada level induk maupun anak perusahaan, terus berjalan normal tanpa gangguan terhadap kegiatan bisnis maupun pelayanan publik.
Mereka pun mengeluarkan keterangan yang sama, di mana mereka menyatakan bahwa perusahaan mereka tidak terlibat dengan kasus yang sedang dihadapi oleh Shaohong, baik di Indonesia maupun di Republik Rakyat Tiongkok. Brigitta Notoatmodjo, direktur Bangun Karya Perkasa Tbk, mengatakan bahwa perusahaan ini saat ini bergerak lancar seperti biasa, meskipun demikian, dia juga menyatakan bahwa perseroan sedang melakukan pergantian komisaris utama sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Sementara itu, Lu Haiying, corporate secretary Green Power Group Tbk, mengatakan bahwa perusahaan ini belum mendapat informasi resmi dari lembaga yang bersangkutan tentang keberadaan Shaohong. Namun, mereka juga menyatakan bahwa jika ada masalah keimigrasian atau administrasi yang melibatkan Shaohong, fenomena itu urusan pribadi dan tidak berkaitan dengan perusahaan.
Baik pada level induk maupun anak perusahaan, terus berjalan normal tanpa gangguan terhadap kegiatan bisnis maupun pelayanan publik.