Tirto.id - dalam puisi tentang cinta, terdapat kehangatan dan kerinduan yang menggambarkan rasa cinta sejati. Berikut 10 contoh puisi tentang cinta yang bisa kamu baca dan pahami.
Dalam puisi "Aku Ingin", Sapardi Djoko Damono mengungkapkan rasa cinta dengan sederhana, menggunakan kata-kata yang tak sempat diucapkan untuk menyampaikan perasaan. Dia ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti isyarat yang tak sempat disampaikan, atau awan yang menjadikannya tiada.
Sementara itu, "Hatiku Selembar Daun" juga karya Sapardi Djoko Damono, menggambarkan hati yang terpekat dan masih ingin dipandang olehmu. Dia hanya perlu sejenak beristirahat di sana, sisa-sisa yang selama ini luput dari pandanganmu.
Dalam puisi "Hujan Bulan Juni", Sapardi Djoko Damono menggambarkan kebijaksanaan hujan bulan juni yang dapat menghilangkan jejak-jejak kekhawatiran dan rasa tak yakin. Dia juga ingin kamu tahu bahwa kebijaksanaan itu diserap oleh pohon bunga yang indah.
Di sisi lain, "Yang Fana Adalah Waktu" karya Sapardi Djoko Damono juga menggambarkan waktu sebagai sesuatu yang fana, namun kita abadi memungut detik demi detik. Dia hanya ingin kamu tahu bahwa kita abadi, dan itu adalah keajaiban.
Dalam puisi "Pada Suatu Hari Nanti", Sapardi Djoko Damono menggambarkan cinta sebagai sesuatu yang akan tetap ada di antara kita, meskipun suara dan bentuk kita berubah dengan waktu. Dia hanya ingin kamu tahu bahwa itu adalah keajaiban.
Dalam puisi "Serenda Biru" karya WS Rendra, terdapat keindahan alam yang menggambarkan perasaan cinta. Pada malam hujan, langit menjadi gelap dan angin sangat garang, tapi dia hanya ingin kamu tahu bahwa itu adalah keajaiban.
Dalam puisi "Episode" karya WS Rendra, terdapat cerita tentang dua orang yang berdua duduk di bangku halaman rumahnya. Mereka senang melihat pohon jambu di halaman itu, dan angin membawa daun-daun yang berguguran.
Dalam puisi "Kangen" karya WS Rendra, cinta adalah sesuatu yang mengguncang hati kita. Dia hanya ingin kamu tahu bahwa itu adalah keajaiban yang akan terus ada di antara kita.
Dalam puisi "Pamplet Cinta", WS Rendra mengungkapkan rasa cintanya dengan penuh emosi dan perasaan. Dia hanya ingin kamu tahu bahwa itu adalah keajaiban yang akan terus ada di antara kita.
Terakhir, dalam puisi "Optimisme" karya WS Rendra, cinta adalah istana dari porselen yang berdua menjadi satu. Angin telah membawa kedamaian dan bumi telah memberi kekuatan.
Dalam puisi "Aku Ingin", Sapardi Djoko Damono mengungkapkan rasa cinta dengan sederhana, menggunakan kata-kata yang tak sempat diucapkan untuk menyampaikan perasaan. Dia ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti isyarat yang tak sempat disampaikan, atau awan yang menjadikannya tiada.
Sementara itu, "Hatiku Selembar Daun" juga karya Sapardi Djoko Damono, menggambarkan hati yang terpekat dan masih ingin dipandang olehmu. Dia hanya perlu sejenak beristirahat di sana, sisa-sisa yang selama ini luput dari pandanganmu.
Dalam puisi "Hujan Bulan Juni", Sapardi Djoko Damono menggambarkan kebijaksanaan hujan bulan juni yang dapat menghilangkan jejak-jejak kekhawatiran dan rasa tak yakin. Dia juga ingin kamu tahu bahwa kebijaksanaan itu diserap oleh pohon bunga yang indah.
Di sisi lain, "Yang Fana Adalah Waktu" karya Sapardi Djoko Damono juga menggambarkan waktu sebagai sesuatu yang fana, namun kita abadi memungut detik demi detik. Dia hanya ingin kamu tahu bahwa kita abadi, dan itu adalah keajaiban.
Dalam puisi "Pada Suatu Hari Nanti", Sapardi Djoko Damono menggambarkan cinta sebagai sesuatu yang akan tetap ada di antara kita, meskipun suara dan bentuk kita berubah dengan waktu. Dia hanya ingin kamu tahu bahwa itu adalah keajaiban.
Dalam puisi "Serenda Biru" karya WS Rendra, terdapat keindahan alam yang menggambarkan perasaan cinta. Pada malam hujan, langit menjadi gelap dan angin sangat garang, tapi dia hanya ingin kamu tahu bahwa itu adalah keajaiban.
Dalam puisi "Episode" karya WS Rendra, terdapat cerita tentang dua orang yang berdua duduk di bangku halaman rumahnya. Mereka senang melihat pohon jambu di halaman itu, dan angin membawa daun-daun yang berguguran.
Dalam puisi "Kangen" karya WS Rendra, cinta adalah sesuatu yang mengguncang hati kita. Dia hanya ingin kamu tahu bahwa itu adalah keajaiban yang akan terus ada di antara kita.
Dalam puisi "Pamplet Cinta", WS Rendra mengungkapkan rasa cintanya dengan penuh emosi dan perasaan. Dia hanya ingin kamu tahu bahwa itu adalah keajaiban yang akan terus ada di antara kita.
Terakhir, dalam puisi "Optimisme" karya WS Rendra, cinta adalah istana dari porselen yang berdua menjadi satu. Angin telah membawa kedamaian dan bumi telah memberi kekuatan.