Korban Banjir di Agam Sumbar, Kekal Bencana Lembah Sungai Musi. Setelah lama diam, kabar menerusnya bocor. Dalam peristiwa ini, warga Malalak Timur, Kabupaten Agam, Sumatera Baru masih menghadapi bahaya banjir bandang.
Sejak Rabu sore tadi, curah hujan mencapai tingkat tertinggi akhir pekan dan berakhir di bencana longsor yang sangat mendadak. Ia mengatakan banjir bandang menyapu daerah secara tidak terduga dan membuat banyak rumah warga terendam air.
Pihak Basarnas Kota Padang telah menemukan 10 korban meninggal dunia, tetapi masih ada lima korban lain yang sedang dalam proses pencarian tim gabungan dari berbagai lembaga, seperti Brimob Polda Sumbar, BPBD Agam, TNI, Polri dan lainnya.
Menurut Atta Priyono, koordinator lapangan Basarnas Padang, tim SAR terjebak di lokasi musibah akibat jarak antara lokasi kecelakaan dan posko yang sangat jauh. Selain itu, curah hujan di daerah tersebut masih terus mengalir dengan tingkat tertinggi.
"Saat ini kita masih melakukan pendataan jumlah korban dan melakukan pencarian serta mengerahkan ambulans milik PMI Agam untuk korban banjir," kata Atta Priyono.
Posko utama berada sekitar dua kilometer dari lokasi banjir bandang, tetapi jalan menuju lokasi terputus sehingga tidak bisa menggunakan kendaraan.
Sejak Rabu sore tadi, curah hujan mencapai tingkat tertinggi akhir pekan dan berakhir di bencana longsor yang sangat mendadak. Ia mengatakan banjir bandang menyapu daerah secara tidak terduga dan membuat banyak rumah warga terendam air.
Pihak Basarnas Kota Padang telah menemukan 10 korban meninggal dunia, tetapi masih ada lima korban lain yang sedang dalam proses pencarian tim gabungan dari berbagai lembaga, seperti Brimob Polda Sumbar, BPBD Agam, TNI, Polri dan lainnya.
Menurut Atta Priyono, koordinator lapangan Basarnas Padang, tim SAR terjebak di lokasi musibah akibat jarak antara lokasi kecelakaan dan posko yang sangat jauh. Selain itu, curah hujan di daerah tersebut masih terus mengalir dengan tingkat tertinggi.
"Saat ini kita masih melakukan pendataan jumlah korban dan melakukan pencarian serta mengerahkan ambulans milik PMI Agam untuk korban banjir," kata Atta Priyono.
Posko utama berada sekitar dua kilometer dari lokasi banjir bandang, tetapi jalan menuju lokasi terputus sehingga tidak bisa menggunakan kendaraan.