Pemerintahan Prabowo memang telah memberikan dukungan kuat bagi pertumbuhan ekonomi syariah melalui berbagai kebijakan dan program stimulus yang diterapkan sejak awal pemerintahannya. Salah satu contohnya adalah penanaman Bank Emas yang diluncurkan pada 26 Februari 2025 lalu.
Dalam kurun waktu satu tahun, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) telah menunjukkan kinerja yang sangat baik dan tumbuh dengan pesat di atas industri. BSI berhasil meningkatkan rerata Indikator Kinerja Keuangan (IKK) secara signifikan, bahkan mencapai level di atas industri.
Dalam perkembangannya ini, BSI juga terus menumbuhkan bisnis emas dan haji sebagai mesin utama bisnisnya. Emas menjadi produk unggulan BSI yang tumbuh dengan pesat, bahkan mencapai Rp18,76 triliun pada Triwulan III 2025.
Selain itu, BSI juga telah meningkatkan posisinya dalam pemberdayaan umat melalui program-program seperti Asta Cita Pemerintah dan Zakat. BSI telah menghimpun zakat perusahaan sebesar Rp849 miliar dan menyalurkan program pemberdayaan umat di berbagai bidang.
Dalam perkembangannya ini, BSI juga terus meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan yang diberikan kepada nasabah. Jumlah nasabah BSI telah mencapai 22,6 juta orang dan posisi Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI mencapai Rp348,38 triliun.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemerintahan Prabowo telah memberikan dukungan yang sangat baik bagi pertumbuhan ekonomi syariah melalui berbagai kebijakan dan program stimulus. BSI terus menunjukkan kinerja yang sangat baik dan menjadi contoh bagi industri keuangan lainnya.
Dalam kurun waktu satu tahun, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) telah menunjukkan kinerja yang sangat baik dan tumbuh dengan pesat di atas industri. BSI berhasil meningkatkan rerata Indikator Kinerja Keuangan (IKK) secara signifikan, bahkan mencapai level di atas industri.
Dalam perkembangannya ini, BSI juga terus menumbuhkan bisnis emas dan haji sebagai mesin utama bisnisnya. Emas menjadi produk unggulan BSI yang tumbuh dengan pesat, bahkan mencapai Rp18,76 triliun pada Triwulan III 2025.
Selain itu, BSI juga telah meningkatkan posisinya dalam pemberdayaan umat melalui program-program seperti Asta Cita Pemerintah dan Zakat. BSI telah menghimpun zakat perusahaan sebesar Rp849 miliar dan menyalurkan program pemberdayaan umat di berbagai bidang.
Dalam perkembangannya ini, BSI juga terus meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan yang diberikan kepada nasabah. Jumlah nasabah BSI telah mencapai 22,6 juta orang dan posisi Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI mencapai Rp348,38 triliun.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemerintahan Prabowo telah memberikan dukungan yang sangat baik bagi pertumbuhan ekonomi syariah melalui berbagai kebijakan dan program stimulus. BSI terus menunjukkan kinerja yang sangat baik dan menjadi contoh bagi industri keuangan lainnya.