Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Condro, memimpin langsung Tactical Wall Game (TWG) dan melakukan apel kesiapan sejak pukul 08.00 WIB di depan Gedung DPR/MPR RI. Personel yang terlibat berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan jajaran polsek. Mereka ditempatkan di sejumlah titik strategis di sekitar Gedung DPR untuk melakukan pengamanan.
Kapolres Susatyo berpesan kepada peserta aksi agar tetap tertib dan tidak mudah terprovokasi. Ia mengingatkan para orator agar tidak memprovokasi massa lainnya. "Sampaikan aspirasi dengan sejuk dan damai, jangan membakar ban, dan jangan merusak fasilitas umum."
Terkait arus lalu lintas, Kapolres Susatyo menjelaskan bahwa rekayasa lalu lintas di sekitar Gedung DPR/MPR bersifat situasional dan disesuaikan dengan perkembangan jumlah massa di lapangan. "Kami akan melakukan rekayasa lalu lintas jika diperlukan. Warga yang akan melintas di sekitar Gedung DPR sebaiknya mencari jalan alternatif untuk menghindari kemacetan."
Aksi unjuk rasa ini dilakukan 2.000 buruh yang tergabung dalam Konfederasi Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) melakukan long march ke Gedung DPR RI. Ketua Umum KASBI, Sunarno, menyatakan bahwa mereka melakukan aksi untuk menyuarakan sepuluh tuntutan yang menyangkut kesejahteraan dan perlindungan pekerja.
Aksi nasional ini menyuarakan sepuluh tuntutan utama yang mencakup perbaikan kesejahteraan dan jaminan perlindungan bagi pekerja, seperti sakan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang pro-buruh, naikkan upah minimal 15% tahun 2026, serta hentikan represifitas dan kriminalisasi aktivis gerakan rakyat.
Kapolres Susatyo berpesan kepada peserta aksi agar tetap tertib dan tidak mudah terprovokasi. Ia mengingatkan para orator agar tidak memprovokasi massa lainnya. "Sampaikan aspirasi dengan sejuk dan damai, jangan membakar ban, dan jangan merusak fasilitas umum."
Terkait arus lalu lintas, Kapolres Susatyo menjelaskan bahwa rekayasa lalu lintas di sekitar Gedung DPR/MPR bersifat situasional dan disesuaikan dengan perkembangan jumlah massa di lapangan. "Kami akan melakukan rekayasa lalu lintas jika diperlukan. Warga yang akan melintas di sekitar Gedung DPR sebaiknya mencari jalan alternatif untuk menghindari kemacetan."
Aksi unjuk rasa ini dilakukan 2.000 buruh yang tergabung dalam Konfederasi Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) melakukan long march ke Gedung DPR RI. Ketua Umum KASBI, Sunarno, menyatakan bahwa mereka melakukan aksi untuk menyuarakan sepuluh tuntutan yang menyangkut kesejahteraan dan perlindungan pekerja.
Aksi nasional ini menyuarakan sepuluh tuntutan utama yang mencakup perbaikan kesejahteraan dan jaminan perlindungan bagi pekerja, seperti sakan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang pro-buruh, naikkan upah minimal 15% tahun 2026, serta hentikan represifitas dan kriminalisasi aktivis gerakan rakyat.