Zohran Mamdani, seorang pejabat asal Indonesia, terpilih menjadi Wali Kota New York pertama kali, membuka pintu baru bagi komunitas Muslim di Amerika Serikat. Pemilihan ini merupakan pencapaian besar untuk Zohran yang memiliki latar belakang keturunan India dan telah menghadapi tantangan dalam kampanye puncaknya.
Dengan menang, Zohran menjadi Wali Kota New York pertama kali yang berasal dari komunitas Muslim. Hal ini mencatat sejarah yang panjang, karena tidak ada pemimpin New York yang memiliki latar belakang Islam sejak 1624. Selain itu, Zohran juga menjadi masyarakat keturunan Asia Selatan (ASL) pertama kali yang memimpin kota terbesar di Amerika Serikat.
Menariknya, usianya yang masih muda, hanya 34 tahun, membuat Zohran menjadi Wali Kota New York termuda dalam sejarah pemerintahan kota tersebut. Hal ini ditambahkan kesan bahwa Zohran memiliki visi jangka panjang untuk membawa perubahan positif bagi warga kota.
Dalam kampanye puncaknya, Zohran menjanjikan berbagai program yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dia menawarkan pembebasan tarif bus kota, harga sewa yang stabil, dan penitipan anak inklusif. Selain itu, dia juga berjanji akan meningkatkan upah minimum bagi pekerja dan menurunkan biaya hidup dengan menaikkan pajak bagi perusahaan besar.
Meskipun ada ancaman dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang ingin memotong dana federal jika Zohran menang, namun dia tetap percaya diri dan siap menghadapi tantangan tersebut. Pemilihan ini dianggap sebagai progresifitas politik bagi warga New York, terutama bagi para pendatang.
Dengan menang, Zohran menjadi Wali Kota New York pertama kali yang berasal dari komunitas Muslim. Hal ini mencatat sejarah yang panjang, karena tidak ada pemimpin New York yang memiliki latar belakang Islam sejak 1624. Selain itu, Zohran juga menjadi masyarakat keturunan Asia Selatan (ASL) pertama kali yang memimpin kota terbesar di Amerika Serikat.
Menariknya, usianya yang masih muda, hanya 34 tahun, membuat Zohran menjadi Wali Kota New York termuda dalam sejarah pemerintahan kota tersebut. Hal ini ditambahkan kesan bahwa Zohran memiliki visi jangka panjang untuk membawa perubahan positif bagi warga kota.
Dalam kampanye puncaknya, Zohran menjanjikan berbagai program yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dia menawarkan pembebasan tarif bus kota, harga sewa yang stabil, dan penitipan anak inklusif. Selain itu, dia juga berjanji akan meningkatkan upah minimum bagi pekerja dan menurunkan biaya hidup dengan menaikkan pajak bagi perusahaan besar.
Meskipun ada ancaman dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang ingin memotong dana federal jika Zohran menang, namun dia tetap percaya diri dan siap menghadapi tantangan tersebut. Pemilihan ini dianggap sebagai progresifitas politik bagi warga New York, terutama bagi para pendatang.