Indonesia, negara kepulauan terbesar keempat di dunia, telah mencapai predikat Universal Health Coverage (UHC) Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam kurun waktu 10 tahun. Kesuksesan ini memang tidak lepas dari komitmen kuat dan kerja sama lintas pemangku kepentingan.
Dalam 10 tahun, Indonesia berhasil menjangkau lebih dari 98 persen penduduk kini telah terdaftar dalam Program JKN. Langkah besar yang dilakukan adalah digitalisasi di seluruh lini layanan, yang menjadi pondasi utama untuk meningkatkan kemudahan akses dan efisiensi pelayanan.
Ghufron Mukti, Direktur Utama BPJS Kesehatan, menegaskan bahwa digitalisasi adalah kunci dalam meningkatkan kemudahan akses dan efisiensi pelayanan. Ia juga menyebutkan bahwa transformasi digital kini telah menjadi pondasi utama untuk meningkatkan kemudahan akses dan efisiensi pelayanan.
BPJS Kesehatan menghadirkan sejumlah layanan digital yang secara signifikan mengubah pengalaman peserta, seperti Aplikasi Mobile JKN, integrasi layanan antrean online di fasilitas kesehatan hingga i-Care JKN. Terbaru, pemanfaatan NIK digunakan dalam inovasi Face Recognition BPJS Kesehatan (FRISTA) yang merupakan sistem identifikasi dan autentikasi yang menggunakan fitur wajah untuk proses verifikasi identitas peserta JKN.
Selain digitalisasi, keberhasilan JKN juga sangat ditopang oleh pengelolaan big data yang dimiliki BPJS Kesehatan. Dengan data kepesertaan dan data pelayanan yang sangat besar, BPJS Kesehatan mengembangkan analitika untuk memetakan kebutuhan layanan, memprediksi tren penyakit, mengelola pembiayaan kesehatan, hingga mendeteksi potensi fraud.
Ghufron juga menambahkan bahwa BPJS Kesehatan memiliki Command Center yang memantau penyelenggaraan JKN secara real-time. Di pusat kendali ini, berbagai indikator layanan, kesiapan fasilitas kesehatan, beban sistem teknologi informasi, pergerakan kepesertaan, hingga potensi gangguan operasional di seluruh Indonesia dapat dipantau setiap saat.
Dengan kuatnya upaya yang dijalankan serta komitmen penuh dalam penyelenggaraan Program JKN, BPJS Kesehatan berhasil meraih penghargaan internasional pada ajang International Customer Experience Awards (ICXA) 2025 yang diselenggarakan di London.
Dalam 10 tahun, Indonesia berhasil menjangkau lebih dari 98 persen penduduk kini telah terdaftar dalam Program JKN. Langkah besar yang dilakukan adalah digitalisasi di seluruh lini layanan, yang menjadi pondasi utama untuk meningkatkan kemudahan akses dan efisiensi pelayanan.
Ghufron Mukti, Direktur Utama BPJS Kesehatan, menegaskan bahwa digitalisasi adalah kunci dalam meningkatkan kemudahan akses dan efisiensi pelayanan. Ia juga menyebutkan bahwa transformasi digital kini telah menjadi pondasi utama untuk meningkatkan kemudahan akses dan efisiensi pelayanan.
BPJS Kesehatan menghadirkan sejumlah layanan digital yang secara signifikan mengubah pengalaman peserta, seperti Aplikasi Mobile JKN, integrasi layanan antrean online di fasilitas kesehatan hingga i-Care JKN. Terbaru, pemanfaatan NIK digunakan dalam inovasi Face Recognition BPJS Kesehatan (FRISTA) yang merupakan sistem identifikasi dan autentikasi yang menggunakan fitur wajah untuk proses verifikasi identitas peserta JKN.
Selain digitalisasi, keberhasilan JKN juga sangat ditopang oleh pengelolaan big data yang dimiliki BPJS Kesehatan. Dengan data kepesertaan dan data pelayanan yang sangat besar, BPJS Kesehatan mengembangkan analitika untuk memetakan kebutuhan layanan, memprediksi tren penyakit, mengelola pembiayaan kesehatan, hingga mendeteksi potensi fraud.
Ghufron juga menambahkan bahwa BPJS Kesehatan memiliki Command Center yang memantau penyelenggaraan JKN secara real-time. Di pusat kendali ini, berbagai indikator layanan, kesiapan fasilitas kesehatan, beban sistem teknologi informasi, pergerakan kepesertaan, hingga potensi gangguan operasional di seluruh Indonesia dapat dipantau setiap saat.
Dengan kuatnya upaya yang dijalankan serta komitmen penuh dalam penyelenggaraan Program JKN, BPJS Kesehatan berhasil meraih penghargaan internasional pada ajang International Customer Experience Awards (ICXA) 2025 yang diselenggarakan di London.