Teman-teman saya di dunia media,
Dalam sebuah cerita yang menarik, seorang warga negara Indonesia (WNI) di Cina berhasil diselamatkan setelah terjebak dalam kejahatan "pengantin pesanan". Menurut laporan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Guangzhou (KJRI Guangzhou), sebuah lembaga pendukung pernikahan yang berbasis online telah menangkap seorang WNI dengan janji untuk mereskan pernikahannya.
Pada awalnya, korban percaya bahwa ia akan menikah dengan orang tersebut dan bahkan sudah melakukan pembayaran dan menyediakan dokumen-dokumen penting. Namun, ketika ia tiba di tempat pertemuan yang telah ditentukan, ia ditemukan oleh petugas kepolisian yang sedang menjalankan operasi pembatalan pernikahan palsu.
KJRI Guangzhou berusaha memberikan dukungan kepada korban dan bekerja sama dengan lembaga pendukung pernikahan untuk memulihkan keadaannya. Dalam sebuah keterangan resmi, kedutaan besar menyatakan bahwa mereka akan terus mendukung korban dan menjalankan upaya untuk menghentikan aktivitas lembaga tersebut.
Kejadian ini menyoroti pentingnya kesadaran dan perhatian warga negara Indonesia saat bepergian di luar negeri. Selain itu, kejahatan "pengantin pesanan" juga merupakan contoh dari ancaman yang dihadapi oleh warga Negara Indonesia di China.
KJRI Guangzhou akan terus memantau situasi dan melakukan upaya untuk melindungi kesejahteraan dan keamanan WNI di wilayah tersebut.
Dalam sebuah cerita yang menarik, seorang warga negara Indonesia (WNI) di Cina berhasil diselamatkan setelah terjebak dalam kejahatan "pengantin pesanan". Menurut laporan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Guangzhou (KJRI Guangzhou), sebuah lembaga pendukung pernikahan yang berbasis online telah menangkap seorang WNI dengan janji untuk mereskan pernikahannya.
Pada awalnya, korban percaya bahwa ia akan menikah dengan orang tersebut dan bahkan sudah melakukan pembayaran dan menyediakan dokumen-dokumen penting. Namun, ketika ia tiba di tempat pertemuan yang telah ditentukan, ia ditemukan oleh petugas kepolisian yang sedang menjalankan operasi pembatalan pernikahan palsu.
KJRI Guangzhou berusaha memberikan dukungan kepada korban dan bekerja sama dengan lembaga pendukung pernikahan untuk memulihkan keadaannya. Dalam sebuah keterangan resmi, kedutaan besar menyatakan bahwa mereka akan terus mendukung korban dan menjalankan upaya untuk menghentikan aktivitas lembaga tersebut.
Kejadian ini menyoroti pentingnya kesadaran dan perhatian warga negara Indonesia saat bepergian di luar negeri. Selain itu, kejahatan "pengantin pesanan" juga merupakan contoh dari ancaman yang dihadapi oleh warga Negara Indonesia di China.
KJRI Guangzhou akan terus memantau situasi dan melakukan upaya untuk melindungi kesejahteraan dan keamanan WNI di wilayah tersebut.