Wijaya 80 membawa jazz ke kalangan remaja dengan seru, khas pada lagunya yang menonjol. Karya grup musik Wijaya 80 yang dihelat oleh Ardhi Pramono, terpilih menjadi bagian dari Music Highlight, event di Museum Jazz Goes To Campus (JGTC) ke-48 di Universitas Indonesia minggu lalu. Meski hanya penampilan singkat, namun menarik banyak perhatian karena Wijaya 80 dipilih untuk mengusung musik jazz yang sedang tren di kalangan remaja.
Menurut Muhammad Risda, Koordinator Divisi Ekspresi JGTC ke-48, Wijaya 80 dipilih karena genre jazz yang populer di kalangan remaja. "Lagu mereka memiliki ciri khas sendiri, yang memang menarik bagi anak muda," katanya.
Selain penampilan musik, segmen Music Highlight juga membahas tentang sejarah dan alat musik Wijaya 80. Risda berharap ini dapat menginspirasi remaja untuk lebih mendalami musik jazz yang dianggap hanya dinikmati oleh kalangan tertentu.
Pendiri JGTC, Candra Darusman juga tampil bersama musisi lainnya seperti Bilal Indrajaya dan Monita Tahalea. Semua ini menunjukkan keseriusan upaya meningkatkan kesadaran akan musik jazz yang sedang naik daun di kalangan remaja.
Wijaya 80 berhasil membawa nuansa jazz yang menyenangkan ke event JGTC ke-48.
Menurut Muhammad Risda, Koordinator Divisi Ekspresi JGTC ke-48, Wijaya 80 dipilih karena genre jazz yang populer di kalangan remaja. "Lagu mereka memiliki ciri khas sendiri, yang memang menarik bagi anak muda," katanya.
Selain penampilan musik, segmen Music Highlight juga membahas tentang sejarah dan alat musik Wijaya 80. Risda berharap ini dapat menginspirasi remaja untuk lebih mendalami musik jazz yang dianggap hanya dinikmati oleh kalangan tertentu.
Pendiri JGTC, Candra Darusman juga tampil bersama musisi lainnya seperti Bilal Indrajaya dan Monita Tahalea. Semua ini menunjukkan keseriusan upaya meningkatkan kesadaran akan musik jazz yang sedang naik daun di kalangan remaja.
Wijaya 80 berhasil membawa nuansa jazz yang menyenangkan ke event JGTC ke-48.