Warga Kompleks Parakan Bandung Tolak Dapur MBG, Ini Kata SPPG

Warga Kompleks Parakan Bandung Tolak Dapur MBG, Ini Kata Ketua RT 04. Warga RT 4 RW 2 Kelurahan Batununggal Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung tidak menerima adanya dapur operasional program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di lingkungan padat penduduk mereka. Dengan menyatakan wawasan dan kekhawatiran, mereka menolak di depan umum beroperasionalnya dapur tersebut.

Kata Rivani Ketua RT 04 Komplek Parakan, penolakan warga berawal dari mereka yang mengetahui sebagai kantor yayasan zakat. Meskipun demikian, saat pertemuan musyawarah antara pihak yayasan pengelola dapur MBG dan warga setempat, Rivani menyatakan bahwa warga tidak menerima sosialisasi terkait rencana pembentukan dapur SPPG yang akan beroperasi. Ia juga mengatakan bahwa kekhawatiran warga disampaikan dalam pertemuan musyawarah yaitu masalah sampah, kebisingan, dan pagar.

Baban selaku Sekretaris Yayasan Pengelola Dapur MBG Parakan Batununggal menyebut adanya penolakan ada saat awal mediasi dikarenakan adanya salah persepsi. Ia juga mengatakan bahwa pengelolaan sampah telah disosialisasikan kepada warga dan diatur dalam juklak juknis pelaksanaan dapur MBG.
 
Saya pikir ini salah pilihan banget. Warga yang memutuskan tidak menerima dapur MBG itu apa lagi karena adanya masalah sampah, kebisingan, dan pagar? Gak perlu jadi begitu ekstrem. Saya rasa warga yang memilih tidak menerima harus lebih kritis, nih. Mungkin ada kesempatan untuk bereksperimen dengan dapur MBG dulu, bisa tahu terlebih dahulu kelebihannya dan kekurangannya.
 
Wow 🤯, itu asyik banget sih. Kalau aja sampah tidak disampaikan dengan baik, warga akan menolak tempat makan gratis, apakah? Masih banyak yang belum sadar tentang manfaat program ini, ya 😊.
 
Kalau gini terus aja, warga tidak menerima adanya dapur MBG ya, tapi apa kabar kalau ada penyesuaian? Misalnya ada area sampah yang lebih baik atau tempat parkir yang lebih luas... Mungkin ini bisa membuat warga merasa lebih nyaman dan menerima adanya daur ulang makanan gratis.
 
Sudah lama aja sih gak ada yang berusaha untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat, tapi masih banyak yang hanya ngeremeh-remeh aja 🙄. Warga parakan Bandung itu juga kayaknya tidak mau menerima bantuan yang disuguhkan oleh yayasan MBG, padahal mereka sama-sama Indonesia, kan? 🤷‍♂️ Aku pikir kayaknya lebih baik jika pihak pengelola dapur itu bisa mencoba lagi dengan cara yang lebih ramah dan mengerti kebutuhan warga. Tapi aku juga tidak ngakok, karena siapa tahu ada alasan yang benar dari pihak warga. Mungkin perlu diadakan pertemuan kembali agar semua pihak bisa mengerti satu sama lain 🤝.
 
Makasih ya pemerintah udh ngajadain program MBG, tapi siapa tau udh salah target, seperti ini RT 04 dari Parakan Bandung tolak aja udh jadi. Mungkin karena lokasi udh di kompleks padat penduduk, makin banyak masalah seperti sampah dan kebisingan, kayaknya udh perlu dipertimbangkan agak banget sebelum diadopsi oleh komunitas lain, deh 🤔
 
Hmm, penolakan warga kompleks Parakan Bandung ini agak mencurigakan sih... kalau gak ada masalah sampah, kebisingan, dan pagar yang membuat warga tak nyaman aja buat menerima adur MBG di komplek mereka. tapi juga ada kemungkinan bahwa pihak yayasan pengelola dapur MBG belum sempurna dalam menyosialisasikan informasi tentang program ini...
 
Makanya kantor zakat punya gedung yang keren tapi keluarga warga masih nggak nyaman dengan ide mbg, apa ada cara lain ya 🤔
 
wah, ternyata kalian suka memakai teknologi apa lagi dengan membangun dapur MBG di kompleks Parakan Bandung? sepertinya warga RT 4 RW 2 Batununggal lebih peduli dengan sampah dan kebisingan daripada makanan bergizi gratis 😂. tapi sih kayaknya wawasan dari mereka yang ada di kantor yayasan zakat itu cukup bijak banget, mau ngatakan masalah sebelum pertemuan musyawarah. tapi sih apa pun alasan yang mereka beritahu, apa salahnya kita juga ikut berpartisipasi dan memberikan kontribusi untuk warga, tapi ya harus dipertimbangkan juga kenyamanan dan kebutuhan warga itu sendiri 😊.
 
Saya rasa penolakan warga itu kayaknya tidak berlebihan, siapa tahu ada yang salah di dapur itu 😐. Saya bayangkan kalau kita masuk ke dapur itu dan melihat keadaannya, pasti akan ada yang salah. Sampah dan kebisingan adalah masalah serius banget, tapi kalau pengelolaan sampah sudah disosialisasikan, maka itu sudah bagus 🙏. Yang perlu dihati adalah warga harus berkomunikasi dengan baik dengan pihak yayasan agar mereka bisa mengatasi masalah yang ada. Jangan biarkan kesalahannya berlebihan, kita harus selalu mencari solusi 💡
 
😕🤔 Wah, gue pikir ini kayak kalau warga baru tahu kan? Mereka sengaja tidak ikut musyawarah, tapi malah keluar menolak. Gue rasa ini bikin kekhawatiran banyak! 🤝 Nah, gue lihat ada kekhawatiran warga sebenarnya, seperti sampah dan kebisingan. 😒 Iya, pengelolaan sampah udah disosialisasikan, tapi mungkin tidak cukup diinformasikan ya? 📣 Gue rasa warga harus lebih terbuka, tapi juga gue paham kalau ada yang khawatir. 😊
 
kembali
Top