Pria Bogor Jadi Korban Penipuan Online, Diculik Ke Kamboja
Dalam kasus yang mengejutkan, seorang pria berinisial F dari Bogor jadi korban dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kamboja. Menurut ayahnya, Firman, anaknya berangkat ke Singapura pada September 2025 untuk bekerja sebagai konsultan, namun malah dibawa ke Kamboja tanpa dijanjikan upah.
Ayah korban itu memberi kabar bahwa anaknya mengaku tidak tahu bahwa ia akan dibawa ke Kamboja. "Baru setelah mendarat, dia sadar berada di Kamboja," katanya.
Dalam beberapa hari, F berhasil kabur dari tempat kerjanya yang diduga markas penipuan online. Saat itu, anaknya sedang mengambil pesanan makanan di depan ruko yang menjadi markas penipuan tersebut.
Kini, anaknya berada di bawah pelindungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Phnom Penh Kamboja dan ditempatkan di sebuah hotel. Meski begitu, ia masih mendapatkan ancaman dari pemberi kerja lewat pesan WhatsApp.
"Waktunya F akan kembali ke tanah air dengan selamat," katanya Firman.
Dalam kasus yang mengejutkan, seorang pria berinisial F dari Bogor jadi korban dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kamboja. Menurut ayahnya, Firman, anaknya berangkat ke Singapura pada September 2025 untuk bekerja sebagai konsultan, namun malah dibawa ke Kamboja tanpa dijanjikan upah.
Ayah korban itu memberi kabar bahwa anaknya mengaku tidak tahu bahwa ia akan dibawa ke Kamboja. "Baru setelah mendarat, dia sadar berada di Kamboja," katanya.
Dalam beberapa hari, F berhasil kabur dari tempat kerjanya yang diduga markas penipuan online. Saat itu, anaknya sedang mengambil pesanan makanan di depan ruko yang menjadi markas penipuan tersebut.
Kini, anaknya berada di bawah pelindungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Phnom Penh Kamboja dan ditempatkan di sebuah hotel. Meski begitu, ia masih mendapatkan ancaman dari pemberi kerja lewat pesan WhatsApp.
"Waktunya F akan kembali ke tanah air dengan selamat," katanya Firman.