Wakil Menteri Sosial Agus Jabo mengunjungi lokasi pelatihan yang digelar oleh Kementerian Sosial (Kemensos) di Balai Desa Bojongnangka, Kecamatan Pemalang, Jawa Tengah. Pelatihan ini dilakukan bagi warga kelompok rentan untuk memintalan tali dari pelepah pisang menjadi bahan baku kerajinan ekspor ramah lingkungan.
Agus Jabo optimis bahwa pelatihan ini dapat mendorong kemandirian ekonomi warga. Dia mengatakan, "Hangesti Handycraft yang melakukan pelatihan selama tiga hari, supaya mereka bisa mandiri, tidak tergantung terus dengan bantuan-bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah."
Di Pemalang, tim dari Hangesti Handycraft melatih warga memintal tali dari pelepah pisang untuk menjadi bahan baku keranjang ramah lingkungan yang akan diekspor ke Amerika. "Keranjang yang ramah lingkungan yang kemudian akan diekspor ke Amerika. Kemarin kita sudah melakukan ekspor. Ini kita akan terus mengembangkan," kata Agus Jabo.
Pelatihan ini diikuti oleh 100 warga dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH). Mereka dapat memanfaatkan pelatihan ini untuk menjadi penyuplai bahan baku pembuatan kerajinan yang permintaannya tinggi.
Agus Jabo menjelaskan bahwa pemberdayaan warga menjadi bagian dari strategi nasional untuk mengatasi kemiskinan. Targetnya, kemiskinan ekstrem bisa dihilangkan pada 2026 dan angka kemiskinan secara umum turun menjadi di bawah 5 persen tahun 2029 mendatang.
Dia juga menekankan pentingnya program pemberdayaan untuk meningkatkan pendapatan warga miskin. "Berdaya itu masyarakat bisa produktif, mandiri, dan masyarakat punya penghasilan sendiri, sehingga mereka tergraduasi dan kemudian menjadi keluarga yang sejahtera," kata Agus Jabo.
Kemenso juga menargetkan 350 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) bisa tergraduasi atau menjadi mandiri pada tahun depan.
Agus Jabo optimis bahwa pelatihan ini dapat mendorong kemandirian ekonomi warga. Dia mengatakan, "Hangesti Handycraft yang melakukan pelatihan selama tiga hari, supaya mereka bisa mandiri, tidak tergantung terus dengan bantuan-bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah."
Di Pemalang, tim dari Hangesti Handycraft melatih warga memintal tali dari pelepah pisang untuk menjadi bahan baku keranjang ramah lingkungan yang akan diekspor ke Amerika. "Keranjang yang ramah lingkungan yang kemudian akan diekspor ke Amerika. Kemarin kita sudah melakukan ekspor. Ini kita akan terus mengembangkan," kata Agus Jabo.
Pelatihan ini diikuti oleh 100 warga dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH). Mereka dapat memanfaatkan pelatihan ini untuk menjadi penyuplai bahan baku pembuatan kerajinan yang permintaannya tinggi.
Agus Jabo menjelaskan bahwa pemberdayaan warga menjadi bagian dari strategi nasional untuk mengatasi kemiskinan. Targetnya, kemiskinan ekstrem bisa dihilangkan pada 2026 dan angka kemiskinan secara umum turun menjadi di bawah 5 persen tahun 2029 mendatang.
Dia juga menekankan pentingnya program pemberdayaan untuk meningkatkan pendapatan warga miskin. "Berdaya itu masyarakat bisa produktif, mandiri, dan masyarakat punya penghasilan sendiri, sehingga mereka tergraduasi dan kemudian menjadi keluarga yang sejahtera," kata Agus Jabo.
Kemenso juga menargetkan 350 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) bisa tergraduasi atau menjadi mandiri pada tahun depan.