DKI Jakarta Potensial sebagai Pusat Ekonomi Asia Tenggara
Presiden Prabowo Subianto yang baru memulai masa kepresidenannya telah menetapkan visi untuk menjadikan DKI Jakarta sebagai salah satu pusat ekonomi terpenting di Asia Tenggara. Menurut Wamenperin, Bappindo Yth. Haryanto, kota ini memiliki potensi besar untuk menjadi 'Shenzen-nya Indonesia', yaitu salah satu kawasan ekonomi terbesar di negara tersebut.
Menurut data yang dikemukakan oleh Bappindo, sekitar 50% dari populasi DKI Jakarta adalah pekerja di industri manufaktur, yang merupakan sektor yang sangat penting bagi perekonomian kota ini. Selain itu, lokasi geografis DKI Jakarta yang strategis juga membuatnya menjadi salah satu pusat logistik terpenting di Asia Tenggara.
Namun, untuk mencapai visi tersebut, Wamenperin berharap penanaman modal asing dapat meningkatkan jumlah perusahaan yang beroperasi di kota ini. "Kita ingin menarik perhatian investor asing untuk membangun industri manufaktur di DKI Jakarta", katanya.
Selain itu, pemerintah juga berencana untuk meningkatkan infrastruktur di kota ini, seperti jaringan transportasi dan listrik, agar dapat mendukung pertumbuhan ekonomi. "Kita ingin membuat DKI Jakarta menjadi kota yang nyaman dan memadai untuk dihuni oleh masyarakat", ujar Haryanto.
Meskipun masih dalam tahap perencanaan, Wamenperin percaya bahwa visi ini dapat dicapai dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. "Kita percaya bahwa potensi DKI Jakarta sangat besar dan kita ingin membawa kota ini menjadi salah satu pusat ekonomi terpenting di Asia Tenggara", katanya.
Dengan demikian, Wamenperin berharap dapat meningkatkan daya saing Indonesia dalam bidang ekonomi dan memperkuat posisinya sebagai negara yang berpengaruh di dunia.
Presiden Prabowo Subianto yang baru memulai masa kepresidenannya telah menetapkan visi untuk menjadikan DKI Jakarta sebagai salah satu pusat ekonomi terpenting di Asia Tenggara. Menurut Wamenperin, Bappindo Yth. Haryanto, kota ini memiliki potensi besar untuk menjadi 'Shenzen-nya Indonesia', yaitu salah satu kawasan ekonomi terbesar di negara tersebut.
Menurut data yang dikemukakan oleh Bappindo, sekitar 50% dari populasi DKI Jakarta adalah pekerja di industri manufaktur, yang merupakan sektor yang sangat penting bagi perekonomian kota ini. Selain itu, lokasi geografis DKI Jakarta yang strategis juga membuatnya menjadi salah satu pusat logistik terpenting di Asia Tenggara.
Namun, untuk mencapai visi tersebut, Wamenperin berharap penanaman modal asing dapat meningkatkan jumlah perusahaan yang beroperasi di kota ini. "Kita ingin menarik perhatian investor asing untuk membangun industri manufaktur di DKI Jakarta", katanya.
Selain itu, pemerintah juga berencana untuk meningkatkan infrastruktur di kota ini, seperti jaringan transportasi dan listrik, agar dapat mendukung pertumbuhan ekonomi. "Kita ingin membuat DKI Jakarta menjadi kota yang nyaman dan memadai untuk dihuni oleh masyarakat", ujar Haryanto.
Meskipun masih dalam tahap perencanaan, Wamenperin percaya bahwa visi ini dapat dicapai dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. "Kita percaya bahwa potensi DKI Jakarta sangat besar dan kita ingin membawa kota ini menjadi salah satu pusat ekonomi terpenting di Asia Tenggara", katanya.
Dengan demikian, Wamenperin berharap dapat meningkatkan daya saing Indonesia dalam bidang ekonomi dan memperkuat posisinya sebagai negara yang berpengaruh di dunia.