Kementerian Luar Negeri siap membuka kantor cabang di Timur Tengah
Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta menyatakan bahwa Indonesia akan berusaha membuka kantor cabang di negara-negara kawasan Timur Tengah, yaitu Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab (UEA). Ketiga bank besar yang saat ini telah bersedia untuk membuka cabang di kawasan tersebut adalah Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank Mandiri, dan BNI. Menurut Anis, langkah ini tidak hanya akan menjadi keuntungan bagi WNI (Warga Negara Indonesia) yang tinggal di negara-negara tersebut, tetapi juga akan menjadi peluang bisnis dengan negara-negara di Timur Tengah dan sekitarnya.
Anis mengungkapkan bahwa dalam kunjungan bilateralnya ke beberapa negara luar beberapa waktu lalu, dia mendapati bahwa negara-negara seperti India dan Aljazair sangat tertarik bekerja sama bisnis dengan Indonesia. Ia juga menyebutkan bahwa saat ini, Kementerian Luar Negeri sedang membentuk direktorat jenderal yang baru khusus menangani perekonomian, yang dianggap sebagai upaya strategis untuk mengurusi bisnis dengan negara luar.
Selain itu, Anis juga menyampaikan bahwa langkah strategis ini akan dibantu dengan rencana pembukaan desk Kemlu di seluruh provinsi se-Indonesia secara bertahap. Hal ini diharapkan dapat membantu Kemlu menggali potensi bisnis di daerah-daerah.
Menurut Anis, saat ini Eropa sedang mengalami krisis luar biasa, serta konflik negara luar yang akan menghambat investasi baru dari negara barat Amerika dan Eropa. Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa kementeriannya sedang menggodok berbagai peluang bisnis di kawasan Timur Tengah, seperti pembukaan cabang perbankan sebagai pintu masuk.
Perlu diingat bahwa pembukaan kantor cabang oleh bank-bank besar ini akan membawa dampak positif bagi WNI yang tinggal di negara-negara tersebut, serta menjadi peluang bisnis yang baik untuk Indonesia.
Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta menyatakan bahwa Indonesia akan berusaha membuka kantor cabang di negara-negara kawasan Timur Tengah, yaitu Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab (UEA). Ketiga bank besar yang saat ini telah bersedia untuk membuka cabang di kawasan tersebut adalah Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank Mandiri, dan BNI. Menurut Anis, langkah ini tidak hanya akan menjadi keuntungan bagi WNI (Warga Negara Indonesia) yang tinggal di negara-negara tersebut, tetapi juga akan menjadi peluang bisnis dengan negara-negara di Timur Tengah dan sekitarnya.
Anis mengungkapkan bahwa dalam kunjungan bilateralnya ke beberapa negara luar beberapa waktu lalu, dia mendapati bahwa negara-negara seperti India dan Aljazair sangat tertarik bekerja sama bisnis dengan Indonesia. Ia juga menyebutkan bahwa saat ini, Kementerian Luar Negeri sedang membentuk direktorat jenderal yang baru khusus menangani perekonomian, yang dianggap sebagai upaya strategis untuk mengurusi bisnis dengan negara luar.
Selain itu, Anis juga menyampaikan bahwa langkah strategis ini akan dibantu dengan rencana pembukaan desk Kemlu di seluruh provinsi se-Indonesia secara bertahap. Hal ini diharapkan dapat membantu Kemlu menggali potensi bisnis di daerah-daerah.
Menurut Anis, saat ini Eropa sedang mengalami krisis luar biasa, serta konflik negara luar yang akan menghambat investasi baru dari negara barat Amerika dan Eropa. Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa kementeriannya sedang menggodok berbagai peluang bisnis di kawasan Timur Tengah, seperti pembukaan cabang perbankan sebagai pintu masuk.
Perlu diingat bahwa pembukaan kantor cabang oleh bank-bank besar ini akan membawa dampak positif bagi WNI yang tinggal di negara-negara tersebut, serta menjadi peluang bisnis yang baik untuk Indonesia.