Wamendagri mengakui peran penting Dinas Kesehatan dalam menangani berbagai isu kesehatan, termasuk Makan Bergizi Gratis (MBG), penanganan tuberkulosis (TBC), stunting, dan pengendalian tembakau. Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, mengatakan bahwa kesehatan adalah salah satu aspek yang berkontribusi dalam menjadikan Indonesia sebagai negara maju di masa mendatang.
Ia menilai bahwa masih banyak program kesehatan yang belum selesai dan memerlukan perhatian lebih. Misalnya, penanganan stunting yang membutuhkan perhatian lebih dan metode survei yang kurang akurat. Bima juga mengakui bahwa Indonesia masih menempati urutan tertinggi dalam kasus tuberkulosis dan meminta kepada pemerintah untuk terus melakukan upaya untuk mewariskan hal tersebut.
Bima Sugiarto juga menyebutkan pentingnya pengendalian tembakau, terutama mengenai generasi muda yang rentan terhadap ancaman rokok. Ia meminta kepada daerah untuk berkomitmen menjaga generasi muda dari ancaman tersebut.
"Jadi ke depan kita perbaiki sama-sama. Makan bergizi ini bukan saja harus berdampak secara kesehatan untuk anak-anak, tetapi juga ada ekosistem yang dibangun untuk menyehatkan warga," ujarnya.
Dalam forum Pentaloka Nasional Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes) di Hotel Lorin Dwangsa Solo, Jawa Tengah, Bima Sugiarto menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan perguruan tinggi dalam mengatasi masalah kesehatan. Ia juga meminta kepada kepala daerah untuk berkolaborasi dengan lembaga swasta dan perguruan tinggi untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
"Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto mengatakan peran penting Dinas Kesehatan dalam menangani berbagai isu kesehatan. Dikemudian hari, pemerintah dan lembaga swasta juga akan bekerja sama untuk meningkatkannya."
Ia menilai bahwa masih banyak program kesehatan yang belum selesai dan memerlukan perhatian lebih. Misalnya, penanganan stunting yang membutuhkan perhatian lebih dan metode survei yang kurang akurat. Bima juga mengakui bahwa Indonesia masih menempati urutan tertinggi dalam kasus tuberkulosis dan meminta kepada pemerintah untuk terus melakukan upaya untuk mewariskan hal tersebut.
Bima Sugiarto juga menyebutkan pentingnya pengendalian tembakau, terutama mengenai generasi muda yang rentan terhadap ancaman rokok. Ia meminta kepada daerah untuk berkomitmen menjaga generasi muda dari ancaman tersebut.
"Jadi ke depan kita perbaiki sama-sama. Makan bergizi ini bukan saja harus berdampak secara kesehatan untuk anak-anak, tetapi juga ada ekosistem yang dibangun untuk menyehatkan warga," ujarnya.
Dalam forum Pentaloka Nasional Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes) di Hotel Lorin Dwangsa Solo, Jawa Tengah, Bima Sugiarto menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan perguruan tinggi dalam mengatasi masalah kesehatan. Ia juga meminta kepada kepala daerah untuk berkolaborasi dengan lembaga swasta dan perguruan tinggi untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
"Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto mengatakan peran penting Dinas Kesehatan dalam menangani berbagai isu kesehatan. Dikemudian hari, pemerintah dan lembaga swasta juga akan bekerja sama untuk meningkatkannya."