Kasihan di Ngestiharjo, Bantul! Sebuah warung bakso babi viral karena menampilkan logo Dewan Masjid Indonesia (DMI) pada spanduk dagangannya. Penjual bakso tersebut membenarkan DMI yang memasang spanduk tersebut.
Ternyata perjalanan sejarah warung ini berlangsung lama, yaitu sejak tahun 2006 silam. Sekjen DMI Ngestiharjo, Ahmad Bukhori menjelaskan bahwa penjual bakso tersebut mulai menyewa kios atau menetap di lokasi tersebut setelah beberapa tahun sebelumnya berjualan keliling.
Namun, ada kekhawatiran dari masjid yang menyatakan bahwa tidak ada spanduk pemberitahuan yang jelas tentang daging utama makanan itu sendiri. Bukhori menjelaskan bahwa DMI Ngestiharjo kemudian mengkomunikasikan persoalan ini dengan perangkat desa setempat dan sang pedagang bakso sepakat memasang label informasi atau menyampaikan langsung kepada pembeli tentang daging babi tersebut.
Namun, DMI melihat label informasi bertuliskan 'B2' menggunakan kertas HVS terlalu kecil sehingga masih banyak orang yang terkecoh. Selain itu pula kadang tidak dipasang. Akhirnya, daripada berlarut larut mereka diskusikan di pertemuan berikutnya dan langsung eksekusi buatkan spanduk yang gede, yang jelas dan terbaca serta ada tulisannya sekaligus logo DMI Ngestiharjo.
Saat beberapa bulan nanti, video warung bakso itu viral. Beberapa warganet menyadari adanya spanduk berlogo DMI. Bukhori mencermati ada dua reaksi yang ditunjukkan para netizen: Reaksi pertama, menilai langkah DMI tepat karena memberikan informasi kepada masyarakat. Sementara itu, beberapa warganet menganggap DMI mendukung penjualan daging babi.
Ternyata perjalanan sejarah warung ini berlangsung lama, yaitu sejak tahun 2006 silam. Sekjen DMI Ngestiharjo, Ahmad Bukhori menjelaskan bahwa penjual bakso tersebut mulai menyewa kios atau menetap di lokasi tersebut setelah beberapa tahun sebelumnya berjualan keliling.
Namun, ada kekhawatiran dari masjid yang menyatakan bahwa tidak ada spanduk pemberitahuan yang jelas tentang daging utama makanan itu sendiri. Bukhori menjelaskan bahwa DMI Ngestiharjo kemudian mengkomunikasikan persoalan ini dengan perangkat desa setempat dan sang pedagang bakso sepakat memasang label informasi atau menyampaikan langsung kepada pembeli tentang daging babi tersebut.
Namun, DMI melihat label informasi bertuliskan 'B2' menggunakan kertas HVS terlalu kecil sehingga masih banyak orang yang terkecoh. Selain itu pula kadang tidak dipasang. Akhirnya, daripada berlarut larut mereka diskusikan di pertemuan berikutnya dan langsung eksekusi buatkan spanduk yang gede, yang jelas dan terbaca serta ada tulisannya sekaligus logo DMI Ngestiharjo.
Saat beberapa bulan nanti, video warung bakso itu viral. Beberapa warganet menyadari adanya spanduk berlogo DMI. Bukhori mencermati ada dua reaksi yang ditunjukkan para netizen: Reaksi pertama, menilai langkah DMI tepat karena memberikan informasi kepada masyarakat. Sementara itu, beberapa warganet menganggap DMI mendukung penjualan daging babi.