Pungutan liar terhadap sopir truk di Kampung Muara, Kecamatan Citeureup, Bogor, Jawa Barat telah menimbulkan kontroversi. Seorang pria diduga melakukan aksi penagihan uang dari sopir truk dengan alasan pembayaran koordinasi untuk program karang taruna.
Menurut informasi yang dirilis, video kejadian tersebut telah beredar di media sosial. Dalam video itu, terduga pelaku menanyakan pada sopir truk tentang status koordinasinya. Sopir truk menjawab bahwa pembayaran koordinasi sudah dilakukan. Namun, terduga pelaku menyatakan bahwa hal tersebut belum cukup dan menghendaki pembayaran lebih lanjut.
Perdebatan antara keduanya kemudian berlanjut hingga sopir truk meminta agar kasus ini disampaikan kepada perusahaan tempatnya bekerja. Terduga pelaku terus mendesak, sampai akhirnya sopir truk menyerahkan sejumlah uang.
Kapolsek Citeureup, Kompol Eddy Santosa, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan investigasi ke lokasi kejadian dan memutuskan untuk melanjutkan penyelidikan. Pada saat ditemui, Kapolsek menegaskan bahwa keberanian pungutan liar tersebut masih belum dapat dipastikan secara lengkap.
"Pada saat kejadian mungkin cuma mereka saja," ujar Kompol Eddy Santosa. "Kita lakukan penyelidikan dulu kebenaran punglinya segala macam."
Menurut informasi yang dirilis, video kejadian tersebut telah beredar di media sosial. Dalam video itu, terduga pelaku menanyakan pada sopir truk tentang status koordinasinya. Sopir truk menjawab bahwa pembayaran koordinasi sudah dilakukan. Namun, terduga pelaku menyatakan bahwa hal tersebut belum cukup dan menghendaki pembayaran lebih lanjut.
Perdebatan antara keduanya kemudian berlanjut hingga sopir truk meminta agar kasus ini disampaikan kepada perusahaan tempatnya bekerja. Terduga pelaku terus mendesak, sampai akhirnya sopir truk menyerahkan sejumlah uang.
Kapolsek Citeureup, Kompol Eddy Santosa, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan investigasi ke lokasi kejadian dan memutuskan untuk melanjutkan penyelidikan. Pada saat ditemui, Kapolsek menegaskan bahwa keberanian pungutan liar tersebut masih belum dapat dipastikan secara lengkap.
"Pada saat kejadian mungkin cuma mereka saja," ujar Kompol Eddy Santosa. "Kita lakukan penyelidikan dulu kebenaran punglinya segala macam."