Gina Dwi Sartika, seorang siswa SMP di Lampung, terpaksa meninggalkan sekolahnya karena sering dibully oleh teman-temannya. Ibu Gina menyatakan bahwa pihak sekolah memberitahukannya tentang kasus perundungan yang dialami putrinya. Pada kesempatan ini, VIVA ingin memberikan sambutan kepada Gina dan ibunya, serta mengeksplorasi bagaimana kasus ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.
Menurut ibu Gina, putrinya sering mendapat perundungan terkait dengan pekerjaan orang tuanya yang merupakan pemulung. Ibu ini mengatakan bahwa pihak sekolah memutuskan untuk mengeluarkan Gina dari sekolah karena terlalu banyak kasus perundungan yang dialami oleh putrinya.
Dengan keputusan ini, Gina harus menerima pil pahit, yaitu putus sekolah. Namun, ibu Gina tidak menyerah dan menyatakan bahwa putrinya akan mengambil kejar paket yang merupakan pendidikan formal yang diadakan oleh pemerintah. Ini berarti bahwa Gina dapat melanjutkan pendidikannya secara resmi tanpa harus memilih antara sekolah umum atau sekolah kejar paket.
Selain itu, orang-orang yang mengikuti sekolah paket juga berhak mendapatkan sertifikat atau ijiazah yang mempunyai kekuatan yang sama dengan ijazah yang dikeluarkan sekolah umum. Ini merupakan langkah besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, terutama bagi mereka yang tidak memiliki kesempatan untuk menyelesaikan pendidikan di sekolah umum.
Dalam kasus ini, Gina dan ibunya dapat menjadi contoh bagi kita semua tentang bagaimana menghadapi kesulitan dengan tekad dan keberanian. Mereka juga dapat mengajarkan kita tentang pentingnya menyuarakan diri dan mencari bantuan ketika kita merasa tidak bisa menangani situasi yang sulit.
Akhirnya, VIVA ingin mengucapkan selamat kepada Gina dan ibunya atas kesedian dan keberanian mereka. Semoga ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk selalu mendukung dan membantu satu sama lain dalam menghadapi kesulitan.
Menurut ibu Gina, putrinya sering mendapat perundungan terkait dengan pekerjaan orang tuanya yang merupakan pemulung. Ibu ini mengatakan bahwa pihak sekolah memutuskan untuk mengeluarkan Gina dari sekolah karena terlalu banyak kasus perundungan yang dialami oleh putrinya.
Dengan keputusan ini, Gina harus menerima pil pahit, yaitu putus sekolah. Namun, ibu Gina tidak menyerah dan menyatakan bahwa putrinya akan mengambil kejar paket yang merupakan pendidikan formal yang diadakan oleh pemerintah. Ini berarti bahwa Gina dapat melanjutkan pendidikannya secara resmi tanpa harus memilih antara sekolah umum atau sekolah kejar paket.
Selain itu, orang-orang yang mengikuti sekolah paket juga berhak mendapatkan sertifikat atau ijiazah yang mempunyai kekuatan yang sama dengan ijazah yang dikeluarkan sekolah umum. Ini merupakan langkah besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, terutama bagi mereka yang tidak memiliki kesempatan untuk menyelesaikan pendidikan di sekolah umum.
Dalam kasus ini, Gina dan ibunya dapat menjadi contoh bagi kita semua tentang bagaimana menghadapi kesulitan dengan tekad dan keberanian. Mereka juga dapat mengajarkan kita tentang pentingnya menyuarakan diri dan mencari bantuan ketika kita merasa tidak bisa menangani situasi yang sulit.
Akhirnya, VIVA ingin mengucapkan selamat kepada Gina dan ibunya atas kesedian dan keberanian mereka. Semoga ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk selalu mendukung dan membantu satu sama lain dalam menghadapi kesulitan.