Mengenai kasus viral di SMA Negeri 1 Cimarga, beberapa peserta SMP yang terlibat dalam skandal yang melibatkan guru mengaku tidak mau kembali ke sekolah karena tuduhan tekenan psikologis. Pada hari Senin (18/02), sekitar 20 siswa berusia 16 tahun tersebut mengeluarkan pengakuan tertulis dan video di media sosial, menyanggupi bahwa mereka dipaksa oleh guru untuk melakukan hubungan intim.
Menurut mereka, kejadian ini mulai dari bulan Agustus lalu hingga kemarin. Kelompok ini diperkirakan melibatkan sekitar 10 orang, di antaranya dua orang guru dan enam siswa yang mengaku telah mengalami tekenan psikologis.
Pada hari ini, beberapa pihak telah mengeluarkan pendapat terkait kasus ini. Kepala SMA tersebut menyangkal tuduhan dan menyatakan bahwa semua kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswanya di luar waktu sekolah. Ibu Kota Jawa Barat juga menegaskan peran dirinya dalam mengadakan rapat dengan pihak sekolah untuk menemukan solusi terbaik.
Namun, beberapa organisasi pelajaran di Indonesia telah mengeluarkan pendapat mendukung para mahasiswanya yang mengaku tekenan psikologis. Mereka berpendapat bahwa jika hal ini tidak ditangani, akan semakin membahayakan generasi muda ini.
Menurut mereka, kejadian ini mulai dari bulan Agustus lalu hingga kemarin. Kelompok ini diperkirakan melibatkan sekitar 10 orang, di antaranya dua orang guru dan enam siswa yang mengaku telah mengalami tekenan psikologis.
Pada hari ini, beberapa pihak telah mengeluarkan pendapat terkait kasus ini. Kepala SMA tersebut menyangkal tuduhan dan menyatakan bahwa semua kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswanya di luar waktu sekolah. Ibu Kota Jawa Barat juga menegaskan peran dirinya dalam mengadakan rapat dengan pihak sekolah untuk menemukan solusi terbaik.
Namun, beberapa organisasi pelajaran di Indonesia telah mengeluarkan pendapat mendukung para mahasiswanya yang mengaku tekenan psikologis. Mereka berpendapat bahwa jika hal ini tidak ditangani, akan semakin membahayakan generasi muda ini.