Di Kalimantan Barat, terdapat Desa Sarang Burung Usrat, Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas. Di sana, terjadi kejadian yang viral di media sosial. Seorang warga merekam kondisi pondasi tiang listrik di daerah tersebut dan membagikan video tersebut hingga tersebar luas.
Dalam video, diperlihatkan bagian dalam pondasi tiang listrik yang terbelah, menunjukkan campuran adukan semen dengan kelapa tua dan serabut. Fenomena ini membuat banyak orang marah karena ada tanda-tandanya bahwa ada praktik korupsi dalam proses pengecoran. Tiang baru tersebut dikira hanya digunakan di daerah yang jauh dari kota besar, padahal sebenarnya masih terdapat serabut kelapa yang menunjukkan adanya kecurangan.
Fahri Aghifari, salah satu warga yang merekam video tersebut, mengaku bahwa video dan foto pondasi tiang listrik ini merupakan rekaman ponselnya sendiri. Ia menyatakan bahwa akibat campuran adukan semen yang tidak sesuai, tiang tersebut hanya bertahan beberapa hari sebelum retak parah dan pecah.
Fahri juga mengejutkan bahwa ada penyalahgunaan yang terjadi dalam proyek tersebut. Menurutnya, semuanya dimaksudkan untuk mempercepat proses pengecoran, sehingga tiang tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik lama-lama. Ia juga mengeluh bahwa kepala proyek dan konsultan tidak mau di evaluasi.
Tilak ini masih belum menemukan tanggapan dari pihak daerah terkait.
Dalam video, diperlihatkan bagian dalam pondasi tiang listrik yang terbelah, menunjukkan campuran adukan semen dengan kelapa tua dan serabut. Fenomena ini membuat banyak orang marah karena ada tanda-tandanya bahwa ada praktik korupsi dalam proses pengecoran. Tiang baru tersebut dikira hanya digunakan di daerah yang jauh dari kota besar, padahal sebenarnya masih terdapat serabut kelapa yang menunjukkan adanya kecurangan.
Fahri Aghifari, salah satu warga yang merekam video tersebut, mengaku bahwa video dan foto pondasi tiang listrik ini merupakan rekaman ponselnya sendiri. Ia menyatakan bahwa akibat campuran adukan semen yang tidak sesuai, tiang tersebut hanya bertahan beberapa hari sebelum retak parah dan pecah.
Fahri juga mengejutkan bahwa ada penyalahgunaan yang terjadi dalam proyek tersebut. Menurutnya, semuanya dimaksudkan untuk mempercepat proses pengecoran, sehingga tiang tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik lama-lama. Ia juga mengeluh bahwa kepala proyek dan konsultan tidak mau di evaluasi.
Tilak ini masih belum menemukan tanggapan dari pihak daerah terkait.