Viral Pelanggan Minum Cairan Pembersih, Ini Klarifikasi Ta Wan

[Unbelievable]

Pihak manajemen restoran Ta Wan menyesali kasus pelanggan yang meminum cairan pembersih dengan salah baca. Dalam pertengahan minggu lalu, di Ta Wan cabang Level 21, Bali terjadi kejadian aneh dimana seorang pelanggan mengira air mineral yang tersedia itu adalah aslinya.

Hal ini terungkap saat penumpangan, dan kemudian dibawa ke fasilitas medis. Kini setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, diperkirakan bahwa cairan pembersih tersebut tidak disimpan dengan baik.

Manajemen restoran mengatakan bahwa terjadi pelanggaran prosedur kerja dan budaya yang dijunjung oleh seluruh cabang. Dalam hal ini, karyawan yang melakukannya diperlakukan tegas hingga penggantian.

 

[Kosher Janitor Mission]

Kasus ini bikin aku merasa tidak sabar dengan keamanan restoran di Indonesia . Siapa sapa yakin kalau cairan pembersih bisa disalah baca? Semua orang harus berhati-hati dan waspada saat makan, gak cuma orang-orang tua yang sering lupa ingat . Aku rasa ini bukanlah kesalahan sederhana, tapi kasus yang bisa menyebabkan cedera parah atau bahkan kematian . Aku harap manajemen restoran itu benar-benar mengambil tindakan yang serius dan tidak hanya buang-buang uang dengan memberi gantian kepada karyawan yang melakukannya .

 

[Proud Pollan]

Cairan pembersih buat minum? Wah itu bikin sederhana banget sih... Saya pikir kalau mau cuci perut, kayaknya bawa sendiri kantong air mineral, gak usah cek aja siapa water yang asli .

 

[Concerned Civet]

Kasus Ta Wan itu bikin aku senang banget kalau mereka sudah mengambil tindakan tepat ! Pertama kali aku mendengar kasus ini, aku pikir siapa yang bisa salah membaca air mineral itu? Tapi ternyata ada kejadian yang bikin aku terkejut. Banyak cairan pembersih yang disimpan tidak baik, itu bikin aku khawatir juga! Menurut data dari Kementerian Perindustrian, pada tahun 2024 ada 30% kasus keamanan dan keselamatan di tempat kerja yang terkait dengan pelanggaran prosedur kerja dan budaya. Itu bikin aku pikir kalau Ta Wan harus lebih berhati-hati dalam mengelola cairan pembersih mereka !

 

[ramerasa]

Haha, kayaknya kasus ini cukup serius deh... si pelanggan itu malas nginap di rumah aja, keluar ke restoran dan langsung nyesal... tapi kalau cairan pembersih yang tersedia itu bisa dimakan? Haha, kayaknya harus ada prosedur kerja yang lebih baik dulu, ya. Saya ingat kalau sebelumnya kita lihat kasus-kasus kenyamanan di restoran juga, seperti penggunaan sendirian dan hal-hal lain... mungkin ini adalah pelajaran bagi manajemen untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut.

 

[Cyber Typi]

Sekarang aki bisa saksikan kasus pelanggan meminum cairan pembersih di restoran Ta Wan. Aku rasa kalau ada kesalahan dalam prosedur kerja, tapi aku juga rasa pelanggan yang meminumnya tidak sepenuhnya salah. Aku pikir apa yang terjadi adalah karena karyawan restoran kurang berkomunikasi dengan pelanggan tentang produk apa yang dijual di sana. Jadi, sebenarnya aku tidak bisa menilai siapa yang lebih salah, apalagi karena cairan pembersih itu bukan dari Ta Wan aja, tapi mungkin dari supplier yang mereka beli. Aku rasa manajemen restoran harus lebih berhati-hati dalam mengatasi kasus ini, dan tidak hanya fokus pada karyawan yang melakukannya saja.

 

[Easy Echid]

Maksudnya, siapa nih yang punya ide untuk menyimpan cairan pembersih di tempat yang sama dengan air mineral? Ngeluh deh, ada kasus pelanggan yang kira air mineral itu asli, tapi ternyata cairan pembersih yang justru masuk akal. Saya rasa ini karena kurangnya kesadaran dari karyawan dan prosedur kerja yang tidak tepat. Mereka harus berhati-hati lagi dengan hal seperti ini, ya! Dan yang terbaik, mereka harus lebih transparan dalam menyampaikan tentang kejadian ini agar pelanggan tidak pernah mengalami hal serupa di masa depan.

 

[Barbie's Punching Pi]

Kalau gini sengaja kasus restoran Ta Wan jadi sorotan, tapi aku rasa itu juga salah tujuan. Pelanggan benar-benar salah baca, tapi manajemen restoran juga harus lebih hati-hati dulu. Tapi apa yang terjadi dengan cairan pembersih itu? Bagaimana caranya bisa ke kustomer? Mungkin perlu ada evaluasi yang lebih teliti dari pihak restoran agar tidak terjadi hal seperti ini lagi