Bandung Barat, Jawa Barat - Konflik antara warga dengan agen kejut pemberian kredit (viral debt collector) semakin meletus di beberapa daerah pantai utara pulau Jawa. Menurut saksi mata, konflik tersebut berawal dari tindakan agen kejut yang berusaha menyita aset dari warga yang tidak memiliki utang.
Pada hari Senin (17/12), sekitar pukul 16.00 WIB, warga di Dusun Karyamuka, Desa Mancip, Kecamatan Margahayu, Bandung Barat, menghadang agen kejut yang berusaha menyita aset dari seorang warga. Konflik tersebut berlangsung lama hingga sekitar pukul 20.00 WIB.
Menurut saksi, warga yang diperlakukan sebagai target kejut itu ternyata tidak memiliki utang. Namun, agen kejut tidak mau mengakui hal ini dan terus berusaha menyita aset dari warga tersebut.
Konflik tersebut semakin panas hingga seorang warga terluka dan dibawa ke rumah sakit. Pada saat itu, polisi setempat sudah tiba dan menangkap agen kejut yang melibatkan dalam konflik tersebut.
"Kami akan menindaklanjuti konflik ini dan mengusir agen kejut dari daerah ini", kata Bupati Bandung Barat, H. Moch. Zulfa Fikri, SH, MM. Dia juga meminta warga agar tidak melakukan tindakan yang dapat menyebabkan kekerasan.
Kontak yang dituntut oleh agen kejut di daerah tersebut telah mengkhawatirkan masyarakat karena seringkali menuduh warga sebagai pengguna utang dan kemudian melibatkan polisi.
Pada hari Senin (17/12), sekitar pukul 16.00 WIB, warga di Dusun Karyamuka, Desa Mancip, Kecamatan Margahayu, Bandung Barat, menghadang agen kejut yang berusaha menyita aset dari seorang warga. Konflik tersebut berlangsung lama hingga sekitar pukul 20.00 WIB.
Menurut saksi, warga yang diperlakukan sebagai target kejut itu ternyata tidak memiliki utang. Namun, agen kejut tidak mau mengakui hal ini dan terus berusaha menyita aset dari warga tersebut.
Konflik tersebut semakin panas hingga seorang warga terluka dan dibawa ke rumah sakit. Pada saat itu, polisi setempat sudah tiba dan menangkap agen kejut yang melibatkan dalam konflik tersebut.
"Kami akan menindaklanjuti konflik ini dan mengusir agen kejut dari daerah ini", kata Bupati Bandung Barat, H. Moch. Zulfa Fikri, SH, MM. Dia juga meminta warga agar tidak melakukan tindakan yang dapat menyebabkan kekerasan.
Kontak yang dituntut oleh agen kejut di daerah tersebut telah mengkhawatirkan masyarakat karena seringkali menuduh warga sebagai pengguna utang dan kemudian melibatkan polisi.