Video: Uang Pusat Seret, Daerah Manfaatkan Potensi Pajak dan Retribusi

Pemerintah daerah Kabupaten Nganjuk menyesuaikan strategi pengelolaan pendapatan setelah kebijakan penurunan Tekanan Dalam Negara (TKD) terjadi. Bupati Marhaen Djumadi menyatakan keputusan tersebut cukup tidak terduga, sehingga beberapa program yang sebelumnya dianggap tidak langsung terkait dengan masyarakat akan dipotong, termasuk perjalanan dinas dan penundaan proyek infrastruktur.

Untuk menjaga stabilitas fiskal, Nganjuk memilih menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa menaikkan pajak. Mereka menyadari bahwa daerah lain yang melakukan perubahan tarif pada PAD tidak mendapatkan respons positif dari masyarakat. Sebaliknya, pemerintah daerah fokus pada pengoptimalan potensi yang belum tergarap, seperti Pajak Pendapatan Kena Pajak (PBB), Badan Pengelolaan Teritorial Bangunan (BPHTB), pajak pertambangan, pajak air tanah, serta berbagai retribusi.

Identifikasi dan optimalkan potensi ini menjadi langkah penting untuk meningkatkan efektifitas pemungutan PAD dan menutup ruang fiskal yang menyempit akibat penurunan TKD.
 
Gak bisa dipernah, pemerintah kabupaten Nganjuk kayaknya benar-benar memikirkan hal ini dulu. Mereka tidak mau langsung menaikkan pajak, tapi fokus pada pengoptimalan sumber daya yang ada. Misalnya, mereka bisa mengatur PBB lebih baik, jadi masyarakat tidak terlalu berat badan. Dan, tentu saja, efisiensi pada proyek infrastruktur juga penting, nih! Jangan sampai kabel listrik atau air yang sudah dibutuhkan banyak orang itu semua rusak karena biang kerapasan.
 
Pak Bupati gue pikir gak masuk akal banget dipotong program-program kenyamanan itu, apa lagi kalau udah ada retribusi yang belum terkumpul? Maksudnya kenapa tidak mencoba bikin sistem pajak yang lebih adem, sehingga masyarakat nyaman berkontribusi, bukan dipaksa? Sekarang fokus pada potensi yang belum terjaga, itu kayak cari kata dalam permainan.
 
Gue pikir pemerintah daerah Nganjuk ini benar-benar bijak dalam menghadapi masalah keuangan. Mereka nggak mau takut banter pula dengan masyarakat, jadi mereka memilih menjaga stabilitas fiskal dan fokus pada pengoptimalan potensi yang belum tergarap. Ini menunjukkan bahwa smart governance bukan hanya tentang membuat kebijakan yang keren, tapi juga tentang mengerti apa yang sebenarnya perlu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi. Dan ini juga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua, ya? Jangan ragu untuk mengidentifikasi potensi yang ada di sekitar kita, dan cari cara untuk optimalkannya. Kita nggak harus takut untuk mengambil risiko kecil-kecilan, asalkan itu untuk meningkatkan kualitas hidup kita semua! 🤔
 
aku pikir nganjuk banget aja nih, menggenjot PAD tanpa naikin pajak bisa bikin daerah nganjuk makin kaya dan stabil 🤑📈. kalau daerah lain yang naikin pajak tapi masyarakat masih kaget, nganjuk justru fokus pada pengelolaan yang lebih optimal dan efisien. aku rasa keputusan bupati djumadi ini bukan cuma tentang menyesuaikan strategi, tapi juga tentang mencari solusi yang lebih baik bagaimana cara mengelola pendapatan daerah agar tidak ketinggalan dari daerah lain 🤔📊.
 
Pokoknya kebijakan nganjuk ini terasa khas banget, kan? Mereka memilih genjot PAD tanpa naikin pajak, tapi aku rasa ini kurang dari solusi. Aku pikir sebaiknya mereka harus mencoba menaikan pajak sedikit aja, tapi dengan strategi yang benar, jadi tidak mengganggu masyarakat. Nah, kemudian mereka fokus optimalkan potensi yang belum tergarap... aku rasa ini sudah cukup.
 
kembali
Top