Keterlambatan dan keterbatasan layanan dari Otoritas Jaminan Kredit Perumahan (OJK) telah memicu ketidakpuasan di kalangan pelanggan, terutama mereka yang mencari pinjaman modal bangunan (KPR) untuk proyek perumahan.
Dalam beberapa minggu terakhir, berbagai video viral melansir pengalaman para petugas OJK yang tidak bisa memenuhi kebutuhan pelanggan dengan baik, termasuk penyaluran KPR MBR (Modal Bangunan Rantai).
Menurut sumber yang mengakui dirinya sebagai petugas OJK, beberapa alasan yang menyebabkan keterlambatan dan keterbatasan layanan ini adalah karena "kurangnya fasilitas" dan "keterbatasan fasilitas", sehingga membuat OJK tidak bisa memenuhi permintaan pelanggan dengan baik.
Sementara itu, beberapa pelanggan yang terkena dampak langsung dari ketidakfungsian OJK tersebut, mengeluhkan bahwa proses penyaluran KPR MBR mereka sangat lama dan tidak transparan. Beberapa di antaranya bahkan mengklaim bahwa mereka telah menunggu lebih dari 6 bulan untuk mendapatkan pinjaman yang seharusnya selesai dalam waktu 3 bulan.
"Kita merasa frustrasi, kita sudah menunggu terlalu lama dan tidak ada jawaban dari OJK tentang keadaan ini", kata seorang pelanggan yang mengakui dirinya sebagai pria berusia 35 tahun dari Jakarta.
Pemerintah telah menyatakan bahwa OJK memiliki peran penting dalam meningkatkan akses ke layanan keuangan bagi masyarakat, namun kejadian seperti ini menunjukkan bahwa masih banyak ruang untuk diperbaiki dan diimproves.
Dalam beberapa minggu terakhir, berbagai video viral melansir pengalaman para petugas OJK yang tidak bisa memenuhi kebutuhan pelanggan dengan baik, termasuk penyaluran KPR MBR (Modal Bangunan Rantai).
Menurut sumber yang mengakui dirinya sebagai petugas OJK, beberapa alasan yang menyebabkan keterlambatan dan keterbatasan layanan ini adalah karena "kurangnya fasilitas" dan "keterbatasan fasilitas", sehingga membuat OJK tidak bisa memenuhi permintaan pelanggan dengan baik.
Sementara itu, beberapa pelanggan yang terkena dampak langsung dari ketidakfungsian OJK tersebut, mengeluhkan bahwa proses penyaluran KPR MBR mereka sangat lama dan tidak transparan. Beberapa di antaranya bahkan mengklaim bahwa mereka telah menunggu lebih dari 6 bulan untuk mendapatkan pinjaman yang seharusnya selesai dalam waktu 3 bulan.
"Kita merasa frustrasi, kita sudah menunggu terlalu lama dan tidak ada jawaban dari OJK tentang keadaan ini", kata seorang pelanggan yang mengakui dirinya sebagai pria berusia 35 tahun dari Jakarta.
Pemerintah telah menyatakan bahwa OJK memiliki peran penting dalam meningkatkan akses ke layanan keuangan bagi masyarakat, namun kejadian seperti ini menunjukkan bahwa masih banyak ruang untuk diperbaiki dan diimproves.