Gubernur Bangsa, Prabowo Subianto, melantik sejumlah pejabat baru di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (8/10). Salah satu nama yang menarik perhatian adalah Mantan Kabaintelkam Polri Komjen (Purn) Paulus Waterpauw, yang dilantik sebagai anggota Komite Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua.
Berkisar 60 tahun, Paulus Waterpauw dikenal sebagai tokoh yang sangat senior dalam rangkaian organisasi Polri. Ia pernah menjabat sebagai Kabaintelkam Polri dan dianggap sebagai salah satu pahlawan Polri yang cukup senior dalam karirnya.
Dalam kesempatan ini, Prabowo melantik Paulus Waterpauw untuk memimpin upaya pembangunan Otonomi Khusus Papua. Komite ini bertugas untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat Papua.
Saat ini, Papua masih menghadapi berbagai tantangan seperti konflik Suku Papua, eksploitasi sumber daya alam, serta keterbatasan infrastruktur. Oleh karena itu, peranan Paulus Waterpauw sebagai anggota Komite Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua sangat penting dalam menyelesaikan masalah ini.
Namun, beberapa orang mengeluh mengenai kehadiran Paulus Waterpauw di komite ini. Mereka berpendapat bahwa ada ketidakadilan karena ia dilantik sebagai anggota komite ini sambil masih menjabat sebagai pejabat tinggi Polri.
Meskipun demikian, Prabowo tetap percaya pada kemampuan Paulus Waterpauw dalam memimpin upaya pembangunan Otonomi Khusus Papua.
Berkisar 60 tahun, Paulus Waterpauw dikenal sebagai tokoh yang sangat senior dalam rangkaian organisasi Polri. Ia pernah menjabat sebagai Kabaintelkam Polri dan dianggap sebagai salah satu pahlawan Polri yang cukup senior dalam karirnya.
Dalam kesempatan ini, Prabowo melantik Paulus Waterpauw untuk memimpin upaya pembangunan Otonomi Khusus Papua. Komite ini bertugas untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat Papua.
Saat ini, Papua masih menghadapi berbagai tantangan seperti konflik Suku Papua, eksploitasi sumber daya alam, serta keterbatasan infrastruktur. Oleh karena itu, peranan Paulus Waterpauw sebagai anggota Komite Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua sangat penting dalam menyelesaikan masalah ini.
Namun, beberapa orang mengeluh mengenai kehadiran Paulus Waterpauw di komite ini. Mereka berpendapat bahwa ada ketidakadilan karena ia dilantik sebagai anggota komite ini sambil masih menjabat sebagai pejabat tinggi Polri.
Meskipun demikian, Prabowo tetap percaya pada kemampuan Paulus Waterpauw dalam memimpin upaya pembangunan Otonomi Khusus Papua.