Gaza tetap menerima bantuan humaniter dari luar, meski terdapat pembatasan impor yang berlanjut di Indonesia.
Sumber-sumber pemerintah menegaskan bahwa bantuan tersebut tetap mengalir ke Palestina, termasuk Gaza, walaupun ada larangan impor yang berlaku sejak 2020. "Bantuan humaniter selalu menjadi prioritas utama kami, terlepas dari situasi geoeconomics yang berubah," kata sumber pemerintah.
Menurut laporan resmi PBB, lebih dari 500 keretan bantuan telah menempuh perjalanan panjang untuk sampai di Gaza. Satu di antaranya adalah kehadiran kementrian-mentrian Indonesia seperti Kementerian Luar Negeri dan Bantuan Masyarakat (BM) yang membawa berbagai macam bahan-bahan kebutuhan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Palestina.
Sementara itu, pihak Indonesia juga telah mengatur proses distribusi bantuan tersebut agar bisa mencapai target. Menurut mereka, bantuan-bantuan tersebut akan dibagi menjadi beberapa bagian seperti membantu masyarakat Palestina dengan membawa berbagai macam peralatan dan kebutuhan yang sangat dibutuhkan.
Pihak Indonesia juga telah menegaskan bahwa pembatasan impor masih tetap berlaku, meski bantuan-bantuan tersebut terus mengalir. "Kami tetap memprioritaskan kepentingan domestik, namun tidak mau melewatkan kesempatan membantu mereka yang membutuhkan," kata sumber pemerintah.
Pengiriman bantuan humaniter ini menunjukkan kesisuatan Indonesia dalam menyelamatkan nyawa dan mencegah kematian.
Sumber-sumber pemerintah menegaskan bahwa bantuan tersebut tetap mengalir ke Palestina, termasuk Gaza, walaupun ada larangan impor yang berlaku sejak 2020. "Bantuan humaniter selalu menjadi prioritas utama kami, terlepas dari situasi geoeconomics yang berubah," kata sumber pemerintah.
Menurut laporan resmi PBB, lebih dari 500 keretan bantuan telah menempuh perjalanan panjang untuk sampai di Gaza. Satu di antaranya adalah kehadiran kementrian-mentrian Indonesia seperti Kementerian Luar Negeri dan Bantuan Masyarakat (BM) yang membawa berbagai macam bahan-bahan kebutuhan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Palestina.
Sementara itu, pihak Indonesia juga telah mengatur proses distribusi bantuan tersebut agar bisa mencapai target. Menurut mereka, bantuan-bantuan tersebut akan dibagi menjadi beberapa bagian seperti membantu masyarakat Palestina dengan membawa berbagai macam peralatan dan kebutuhan yang sangat dibutuhkan.
Pihak Indonesia juga telah menegaskan bahwa pembatasan impor masih tetap berlaku, meski bantuan-bantuan tersebut terus mengalir. "Kami tetap memprioritaskan kepentingan domestik, namun tidak mau melewatkan kesempatan membantu mereka yang membutuhkan," kata sumber pemerintah.
Pengiriman bantuan humaniter ini menunjukkan kesisuatan Indonesia dalam menyelamatkan nyawa dan mencegah kematian.