Shutdown Amerika Serikat (AS) yang berlangsung lama akhirnya berakhir setelah kebuntuan anggaran akhirnya mencapai kesepakatan. Ini berarti pemerintahan AS kembali akan bekerja normal dan tidak ada lagi gangguan pada aktivitas ekonominya.
Namun, dalam dunia pasar global, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab. Kebutuhan fiskal yang tidak pasti di AS berpotensi menghasilkan volatilitas yang besar, hingga mencapai negara-negara seperti Indonesia. Sebagai mitra dagang penting dan acuan utama pasar keuangan dunia, Indonesia sangat membutuhkan ketidakkonsistenan fiskal ini untuk diantisipasi.
Pulihnya aktivitas fiskal pemerintahan AS akan sangat berpengaruh pada pergerakan modal, nilai tukar rupiah, dan sentimen di pasar keuangan. Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia harus siap menghadapi dampak dari hal ini.
Hal ini menunjukkan bagaimana sistem politik di AS sangat mempengaruhi dunia ekonomi. Apalagi saat ini kembali ada shutdown yang berlangsung lama, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab dan masih perlu dipertimbangkan dalam analisis pasar keuangan.
Namun, dalam dunia pasar global, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab. Kebutuhan fiskal yang tidak pasti di AS berpotensi menghasilkan volatilitas yang besar, hingga mencapai negara-negara seperti Indonesia. Sebagai mitra dagang penting dan acuan utama pasar keuangan dunia, Indonesia sangat membutuhkan ketidakkonsistenan fiskal ini untuk diantisipasi.
Pulihnya aktivitas fiskal pemerintahan AS akan sangat berpengaruh pada pergerakan modal, nilai tukar rupiah, dan sentimen di pasar keuangan. Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia harus siap menghadapi dampak dari hal ini.
Hal ini menunjukkan bagaimana sistem politik di AS sangat mempengaruhi dunia ekonomi. Apalagi saat ini kembali ada shutdown yang berlangsung lama, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab dan masih perlu dipertimbangkan dalam analisis pasar keuangan.