Utang Dunia Menghampiri Tenggapan Triliunan Dolar AS dan China Jadi Puncaknya
Tidak diragukan lagi bahwa utang global Indonesia semakin melebar dengan cepat. Menurut laporan Visual Capitalist yang diterbitkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF), total utang pemerintah dunia saat ini telah mencapai angka fantastis sebesar US$110,9 triliun. Sejarah ini menunjukkan bagaimana kebijakan fiskal longgar dan stimulus ekonomi dalam dekade terakhir mulai mengumpulkan beban baru bagi banyak negara.
Dari ratusan negara yang memiliki utang global, Amerika Serikat (AS) dan China menjadi dua negara dengan beban utang terbesar di dunia. Utang pemerintah AS mencapai US$38,3 triliun, sedangkan China menempati posisi kedua dengan utang sebesar US$18,7 triliun. Keduanya menguasai lebih dari separuh utang global.
Di sisi lain, Jepang, Inggris, dan Prancis juga memiliki angka utang yang tinggi di antara negara-negara maju. Mereka adalah beberapa negara yang paling banyak berutang global. Indonesia sendiri menempati posisi ke-30 dengan utang sebesar US$143 miliar.
Sementara itu, India dan Brasil juga terus meningkatkan keterlibatannya dalam list utang global. Peningkatan ini merupakan dampak dari pertumbuhan ekonomi mereka yang meningkat dan proyek infrastruktur besar yang mereka jalankan. Namun, peningkatan ini juga merupakan peringatan bagi negara-negara berkembang untuk berhati-hati dalam mengelola utang global mereka.
Tren suku bunga global mulai stabil dan tekanan pembayaran bunga memang sedikit mereda. Namun, risiko keberlanjutan fiskal masih tinggi terutama bagi negara dengan pertumbuhan ekonomi stagnan. Kenaikan utang tanpa peningkatan produktivitas bisa berujung pada krisis fiskal baru dalam beberapa tahun mendatang.
Tidak diragukan lagi bahwa utang global Indonesia semakin melebar dengan cepat. Menurut laporan Visual Capitalist yang diterbitkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF), total utang pemerintah dunia saat ini telah mencapai angka fantastis sebesar US$110,9 triliun. Sejarah ini menunjukkan bagaimana kebijakan fiskal longgar dan stimulus ekonomi dalam dekade terakhir mulai mengumpulkan beban baru bagi banyak negara.
Dari ratusan negara yang memiliki utang global, Amerika Serikat (AS) dan China menjadi dua negara dengan beban utang terbesar di dunia. Utang pemerintah AS mencapai US$38,3 triliun, sedangkan China menempati posisi kedua dengan utang sebesar US$18,7 triliun. Keduanya menguasai lebih dari separuh utang global.
Di sisi lain, Jepang, Inggris, dan Prancis juga memiliki angka utang yang tinggi di antara negara-negara maju. Mereka adalah beberapa negara yang paling banyak berutang global. Indonesia sendiri menempati posisi ke-30 dengan utang sebesar US$143 miliar.
Sementara itu, India dan Brasil juga terus meningkatkan keterlibatannya dalam list utang global. Peningkatan ini merupakan dampak dari pertumbuhan ekonomi mereka yang meningkat dan proyek infrastruktur besar yang mereka jalankan. Namun, peningkatan ini juga merupakan peringatan bagi negara-negara berkembang untuk berhati-hati dalam mengelola utang global mereka.
Tren suku bunga global mulai stabil dan tekanan pembayaran bunga memang sedikit mereda. Namun, risiko keberlanjutan fiskal masih tinggi terutama bagi negara dengan pertumbuhan ekonomi stagnan. Kenaikan utang tanpa peningkatan produktivitas bisa berujung pada krisis fiskal baru dalam beberapa tahun mendatang.