Pemerintah Jawa Timur dipimpin oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto telah menegaskan komitmen untuk menindak tegas pihak yang lalai dalam proses pembangunan, setelah tragedi ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo. Terdapat korban jiwa dalam kejadian ini.
Nanang Avianto mengatur semua jajaran kepolisian di wilayahnya untuk melakukan pendataan dan pengecekan menyeluruh terhadap bangunan pondok pesantren (ponpes) di Jawa Timur. "Kami akan melakukan pendataan dan pengecekan ulang terhadap seluruh bangunan pondok pesantren yang ada di Jawa Timur," kata Nanang, dengan tujuan agar kejadian serupa tidak kembali terjadi di lingkungan pendidikan keagamaan.
Dirasakan keselamatan santri dan masyarakat menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, Polda Jatim akan melakukan langkah pendataan dan pengecekan ulang untuk memastikan setiap bangunan pondok pesantren memenuhi standar keselamatan konstruksi.
Pihaknya juga menjunjung tinggi prinsip bahwa Indonesia adalah negara hukum. Dengan demikian, semua proses pemeriksaan dan penindakan akan dilakukan secara transparan dan sesuai prosedur yang berlaku.
Nanang Avianto mengatur semua jajaran kepolisian di wilayahnya untuk melakukan pendataan dan pengecekan menyeluruh terhadap bangunan pondok pesantren (ponpes) di Jawa Timur. "Kami akan melakukan pendataan dan pengecekan ulang terhadap seluruh bangunan pondok pesantren yang ada di Jawa Timur," kata Nanang, dengan tujuan agar kejadian serupa tidak kembali terjadi di lingkungan pendidikan keagamaan.
Dirasakan keselamatan santri dan masyarakat menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, Polda Jatim akan melakukan langkah pendataan dan pengecekan ulang untuk memastikan setiap bangunan pondok pesantren memenuhi standar keselamatan konstruksi.
Pihaknya juga menjunjung tinggi prinsip bahwa Indonesia adalah negara hukum. Dengan demikian, semua proses pemeriksaan dan penindakan akan dilakukan secara transparan dan sesuai prosedur yang berlaku.