Saat ini, Gunung Semeru sedang mengalami peningkatan aktivitas gempa dan letusan. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan status Semeru pada Level IV atau Awas, yang berarti para pengamati harus waspada terhadap potensi gempa, letusan, dan aliran lahar.
Perkembangan kejadian di Gunung Semeru hari ini masih terus berubah. Tercatat telah terjadi 32 kali gempa guguran dan 25 kali gempa letusan dengan durasi dan kekuatan yang bervariasi. Aktivitas gunung semakin meningkat, sehingga masyarakat sekitar harus tetap waspada dan menjaga jarak dari awan panas dan sungai-sungai di wilayah tersebut.
Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga radius 20 kilometer dari puncak Gunung Semeru. Selain itu, masyarakat juga harus menjaga jarak minimal 500 meter dari tepi sungai karena rawan terdampak awan panas dan aliran lahar.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk segera merespons perkembangan situasi ini. Hingga malam hari, tercatat sekitar 300 warga yang mengungsi di beberapa lokasi aman.
Perkembangan kejadian di Gunung Semeru hari ini masih terus berubah. Tercatat telah terjadi 32 kali gempa guguran dan 25 kali gempa letusan dengan durasi dan kekuatan yang bervariasi. Aktivitas gunung semakin meningkat, sehingga masyarakat sekitar harus tetap waspada dan menjaga jarak dari awan panas dan sungai-sungai di wilayah tersebut.
Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga radius 20 kilometer dari puncak Gunung Semeru. Selain itu, masyarakat juga harus menjaga jarak minimal 500 meter dari tepi sungai karena rawan terdampak awan panas dan aliran lahar.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk segera merespons perkembangan situasi ini. Hingga malam hari, tercatat sekitar 300 warga yang mengungsi di beberapa lokasi aman.