Pertemuan Massa 'No Kings' di Amerika Serikat, Tidak Ada Lagi Trump!
Hampir 7 juta orang hadir dalam aksi demonstrasi berjudul "No Kings" di Amerika Serikat (AS) pada Sabtu lalu. Aksi ini merupakan bentuk penentangan terhadap kebijakan yang diambil Presiden AS Donald Trump.
Para pengunjuk rasa menilai aksi "No Kings" sebagai bentuk penentangan terhadap sikap Donald Trump yang dianggap terlalu otoriter. Mereka berasal dari berbagai kalangan, termasuk guru, pengacara, veteran militer, hingga pegawai pemerintah yang sudah dipecat.
Aksi demo "No Kings" dilakukan dengan cara mendatangi kota-kota besar dan kecil di AS, mengenakan berbagai kostum, membunyikan suara musik, mengibarkan bendera AS, dan bunyi klakson mobil. Di antaranya juga ada anak-anak, nenek-nenek, pelajar, serta pensiunan yang ikut berpartisipasi.
Menurut pihak panitia, demo "No Kings" diikuti hampir 7 juta orang di lebih dari 2.700 lokasi di 50 negara bagian. Mereka melakukan protes atas kebijakan pemerintahan Presiden Donald Trump, seperti ancaman terhadap demokrasi, pengerahan pasukan di kota-kota AS, dan pemotongan program federal.
Di Los Angeles, para pengunjuk rasa dilaporkan berkumpul di luar kantor Balai Kota. Bahkan ada seorang yang membawa bendera One Piece, identik dengan aksi perlawanan rakyat di sejumlah negara Asia.
Aksi "No Kings" ini digelar sebagai lanjutan dari aksi No Kings Day atau Hari Tanpa Raja yang sempat berlangsung pada bulan Juni silam. Aksi ini disagendakan berlangsung di 2.600 lokasi di 50 negara bagian AS.
Hampir 7 juta orang hadir dalam aksi demonstrasi berjudul "No Kings" di Amerika Serikat (AS) pada Sabtu lalu. Aksi ini merupakan bentuk penentangan terhadap kebijakan yang diambil Presiden AS Donald Trump.
Para pengunjuk rasa menilai aksi "No Kings" sebagai bentuk penentangan terhadap sikap Donald Trump yang dianggap terlalu otoriter. Mereka berasal dari berbagai kalangan, termasuk guru, pengacara, veteran militer, hingga pegawai pemerintah yang sudah dipecat.
Aksi demo "No Kings" dilakukan dengan cara mendatangi kota-kota besar dan kecil di AS, mengenakan berbagai kostum, membunyikan suara musik, mengibarkan bendera AS, dan bunyi klakson mobil. Di antaranya juga ada anak-anak, nenek-nenek, pelajar, serta pensiunan yang ikut berpartisipasi.
Menurut pihak panitia, demo "No Kings" diikuti hampir 7 juta orang di lebih dari 2.700 lokasi di 50 negara bagian. Mereka melakukan protes atas kebijakan pemerintahan Presiden Donald Trump, seperti ancaman terhadap demokrasi, pengerahan pasukan di kota-kota AS, dan pemotongan program federal.
Di Los Angeles, para pengunjuk rasa dilaporkan berkumpul di luar kantor Balai Kota. Bahkan ada seorang yang membawa bendera One Piece, identik dengan aksi perlawanan rakyat di sejumlah negara Asia.
Aksi "No Kings" ini digelar sebagai lanjutan dari aksi No Kings Day atau Hari Tanpa Raja yang sempat berlangsung pada bulan Juni silam. Aksi ini disagendakan berlangsung di 2.600 lokasi di 50 negara bagian AS.