Kota Malang Kembali Terkena Banjir, Apa Penyebabnya dan Bagaimana Dampaknya?
Hujan lebat pada Rabu sore (19/11/2025) membuat Kota Malang terkena banjir di 16 titik. Genangan air muncul hampir bersamaan di tiga kecamatan yang terdampak paling luas, yaitu Blimbing, Lowokwaru, dan Klojen.
Sistem drainase yang tidak memadai menjadi penyebab utama munculnya banjir. Debit air yang naik cepat membuat saluran drainase dan aliran sungai tidak mampu menampung volume air. Kondisi ini memicu luapan yang bergerak ke jalan dan permukiman.
Dampaknya langsung terasa pada aktivitas warga, mulai dari lalu lintas yang tersendat hingga genangan yang masuk ke beberapa rumah. Mobilitas pada jam sibuk menjadi terhambat karena ketinggian air mengganggu arus kendaraan.
Kota Malang memiliki riwayat banjir cukup panjang di kala musim hujan. Berita Malang banjir sudah biasa terjadi sejak 2003, namun intensitasnya tidak separah beberapa tahun belakangan. Faktor tata ruang yang kacau menjadi penyebabnya.
Sempadan sungai yang semestinya menjadi ruang resapan juga terhalang bangunan. Kondisi ini menurunkan kapasitas serapan dan memperbesar tekanan pada sistem drainase kota.
Hujan lebat pada Rabu sore (19/11/2025) membuat Kota Malang terkena banjir di 16 titik. Genangan air muncul hampir bersamaan di tiga kecamatan yang terdampak paling luas, yaitu Blimbing, Lowokwaru, dan Klojen.
Sistem drainase yang tidak memadai menjadi penyebab utama munculnya banjir. Debit air yang naik cepat membuat saluran drainase dan aliran sungai tidak mampu menampung volume air. Kondisi ini memicu luapan yang bergerak ke jalan dan permukiman.
Dampaknya langsung terasa pada aktivitas warga, mulai dari lalu lintas yang tersendat hingga genangan yang masuk ke beberapa rumah. Mobilitas pada jam sibuk menjadi terhambat karena ketinggian air mengganggu arus kendaraan.
Kota Malang memiliki riwayat banjir cukup panjang di kala musim hujan. Berita Malang banjir sudah biasa terjadi sejak 2003, namun intensitasnya tidak separah beberapa tahun belakangan. Faktor tata ruang yang kacau menjadi penyebabnya.
Sempadan sungai yang semestinya menjadi ruang resapan juga terhalang bangunan. Kondisi ini menurunkan kapasitas serapan dan memperbesar tekanan pada sistem drainase kota.