Bencana Banjir di Sumatera Barat Menerpa Sejumlah Daerah. Sejak beberapa hari belakang, hujan deras terus menerpakan sejumlah wilayah di Sumatera Barat sehingga akhirnya mengakibatkan bencana hidrometerologi yang berdampak sangat buruk di berbagai wilayah.
Sekitar 13 kabupaten/kota di Sumbar terkena dampak banjir, padang pasir, longsor, dan angin kencang. Banyak rumah-rumah rusak, sawah hancur, dan beberapa warga menjadi korban jiwa karena material tanah longsor tertimbun mereka.
Pengawasan cuaca ekstrem di Sumbar lebih panjang daripada perkiraan semula dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memprioritaskan penanganan bencana dengan tujuh langkah, yaitu pengkajian cepat situasi, aktivasi sistim komando, evakuasi masyarakat, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan kelompok rentan, pengendalian terhadap sumber ancaman, dan penyiapan bantuan logistik.
Dampak bencana tersebut juga menular di sektor pendidikan. Pada Selasa, puluhan hektare sawah dan beberapa sekolah yang berlokasi di Agam dan Pasaman Barat mengalami kerusakan karena banjir dan tanah longsor. Dalam rangka penanganan bencana, Bupati setempat telah menetapkan masa tanggap darurat.
"Status Tanggap Darurat Bencana Alam berlaku selama 2 pekan dari tanggal 25 November sampai 8 Desember 2025," ujar Arry Yuswandi, Sekdaprov Sumatera Barat.
Sekitar 13 kabupaten/kota di Sumbar terkena dampak banjir, padang pasir, longsor, dan angin kencang. Banyak rumah-rumah rusak, sawah hancur, dan beberapa warga menjadi korban jiwa karena material tanah longsor tertimbun mereka.
Pengawasan cuaca ekstrem di Sumbar lebih panjang daripada perkiraan semula dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memprioritaskan penanganan bencana dengan tujuh langkah, yaitu pengkajian cepat situasi, aktivasi sistim komando, evakuasi masyarakat, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan kelompok rentan, pengendalian terhadap sumber ancaman, dan penyiapan bantuan logistik.
Dampak bencana tersebut juga menular di sektor pendidikan. Pada Selasa, puluhan hektare sawah dan beberapa sekolah yang berlokasi di Agam dan Pasaman Barat mengalami kerusakan karena banjir dan tanah longsor. Dalam rangka penanganan bencana, Bupati setempat telah menetapkan masa tanggap darurat.
"Status Tanggap Darurat Bencana Alam berlaku selama 2 pekan dari tanggal 25 November sampai 8 Desember 2025," ujar Arry Yuswandi, Sekdaprov Sumatera Barat.