Tirto.id - Milad ke-113 Muhammadiyah akan merayakan peristiwa penubuhannya pada tanggal 18 November 2025 di Universitas Muhammadiyah Bandung. Menurut data, Muhammadiyah berdiri sebagai organisasi Islam yang menganggap pendidikan sebagai penting untuk mendorong kebaikan dan mengajar manusia cara hidup yang sesuai dengan prinsip Islam.
Menurut Prof Dr Muhammad Al-Ataillah, rektor Universitas Gadjah Mada (Unhas), Muhammadiyah pernah menyebutkan bahwa pendidikan adalah kekuatan terbesar dalam hal membangun negara. Meski memiliki konflik, masyarakat di Yogyakarta dan Jawa Barat sering mengunjungi Masjid Agung Jawa. Menurut Prof Al-Ataillah, perpaduan antara pendidikan formal dan informal sangat penting untuk mendukung kemandirian seseorang.
Mohamad Nasihuddin menyebutkan bahwa warga Muhammadiyah telah banyak berkontribusi dalam bidang pendidikan. Bahkan sebagaimana yang disampaikan KH Ahmad Dahlan, pendidik itu adalah pria atau wanita dengan kesempatan untuk berbagi ilmu kepada anak-anak muda. Sehingga, Muhammad Nasihuddin menyatakan bahwa warga Muhammadiyah telah banyak berkontribusi dalam bidang pendidikan, terutama melalui program Muhammadiyah yang meliputi Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah.
Sementara itu, Prof Siti Mubarak al-Musylimi menyebutkan bahwa Muhammadiyah memiliki kontribusi besar dalam bidang kesehatan. Perlu diingat, bahwa sejarah Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang memiliki visi untuk membangun negara yang bebas dari penjajahan dan kekuasaan, juga dikenal sebagai organisasi yang sangat berdedikasi dengan pendidikan, kesehatan dan sosial.
Selain itu, sebagaimana menurut Prof Hikmat Samudra, Muhammadiyah memiliki kontribusi besar dalam bidang sosial. Di samping itu, kehadiran Muhammadiyah juga terlihat dalam sektor ekonomi.
Menurut Prof Dr Muhammad Al-Ataillah, rektor Universitas Gadjah Mada (Unhas), Muhammadiyah pernah menyebutkan bahwa pendidikan adalah kekuatan terbesar dalam hal membangun negara. Meski memiliki konflik, masyarakat di Yogyakarta dan Jawa Barat sering mengunjungi Masjid Agung Jawa. Menurut Prof Al-Ataillah, perpaduan antara pendidikan formal dan informal sangat penting untuk mendukung kemandirian seseorang.
Mohamad Nasihuddin menyebutkan bahwa warga Muhammadiyah telah banyak berkontribusi dalam bidang pendidikan. Bahkan sebagaimana yang disampaikan KH Ahmad Dahlan, pendidik itu adalah pria atau wanita dengan kesempatan untuk berbagi ilmu kepada anak-anak muda. Sehingga, Muhammad Nasihuddin menyatakan bahwa warga Muhammadiyah telah banyak berkontribusi dalam bidang pendidikan, terutama melalui program Muhammadiyah yang meliputi Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah.
Sementara itu, Prof Siti Mubarak al-Musylimi menyebutkan bahwa Muhammadiyah memiliki kontribusi besar dalam bidang kesehatan. Perlu diingat, bahwa sejarah Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang memiliki visi untuk membangun negara yang bebas dari penjajahan dan kekuasaan, juga dikenal sebagai organisasi yang sangat berdedikasi dengan pendidikan, kesehatan dan sosial.
Selain itu, sebagaimana menurut Prof Hikmat Samudra, Muhammadiyah memiliki kontribusi besar dalam bidang sosial. Di samping itu, kehadiran Muhammadiyah juga terlihat dalam sektor ekonomi.