Tutup STQH Nasional, Kemenag Ajak Warga Amalkan dan Hayati Al-Qur’an

Kemenag Ajak Masyarakat Amalkan Hayati Al-Qur'an di Setelah STQH Nasional 28 Ditutup

Dalam acara penutupan Seleksi Tilawatil Qur'an dan Hadis (STQH) Nasional ke-28, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Abu Rokhmad menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan pelaksanaan acara tersebut. Penutupan STQH Nasional 28 ditandai dengan ajakan masyarakat untuk terus mengamalkan dan menghayati nilai-nilai Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Abu Rokhmad, penyelenggaraan STQH Nasional 28 di Sulawesi Tenggara ini luar biasa dan disebutkan oleh Sekretaris LPTQ Nasional sebagai yang terbaik. Dengan demikian, Kemenag mengajak masyarakat Sulawesi Tenggara untuk terus meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya tilawatil Qur'an dan hadis dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam rangka penutupan STQH Nasional 28, Kemenag menekankan pentingnya masyarakat Indonesia memahami nilai-nilai Al-Qur'an yang diwaskan dalam acara ini. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kesadaran dan pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
 
😊 Acara STQH Nasional 28 itu memang seru banget! Kenapa gak nih, para peserta bisa jadi menghayati Al-Qur'an dan hadis di luar acara? 🤔 Masyarakat Indonesia udah banyak yang sudah tahu nilai-nilai Al-Qur'an, tapi gampang lupa aja. Jadi, Kemenag harus terus ajak masyarakat untuk melatih kesadaran mengenai hal ini. 🙏
 
Acara STQH Nasional 28 itu keren banget 😊. Tapi apa artinya kalau kita hanya sekedar ajak-ajak masyarakat amalkan nilai Al-Qur'an di luar acara? Apa yang punya niatnya masyarakat untuk mengamalkannya sehari-hari? Pulanglah kembali ke asal muasalnya 🤔.
 
aku pikir kalau gini penutup STQH Nasional 28 memang penting banget! tapi aku rasa lebih fokus jangan sampe kena ke serikat-rikat aja, di mana pihak Kemenag bisa langsung ajak masyarakat untuk terus mengamalkan nilai-nilai Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari, tidak harus serius banget.
 
Kemenag gue setuju kan? Mereka ajak kita amalkan Hayati Al-Qur'an di setelah acara STQH Nasional 28. Gue rasa itu bagus sekali 💖. Kita harus ingat nilai-nilai Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya ketika ada acara saja 🙏. Penyelenggaraan STQH Nasional 28 di Sulawesi Tenggara luar biasa banget, gue already proud of our country 🇮🇩💪! Kita harus terus meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya tilawatil Qur'an dan hadis dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita amalkan Hayati Al-Qur'an di setiap hari kita, ya? #HayatiAlQuran #STQH #MasyarakatIndonesia #PendidikanIslam
 
ini kayaknya acara STQH Nasional 28 pasti keren banget sih! aku rasa penutupan yang diadakan disulawesi tenggara ini penting juga, karena kalau kita orang sulawesi bisa menghayati nilai-nilai al qur'an, maka itu bakal membuat perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari kita, seperti lebih baik berperilaku dan menjaga hubungan dengan keluarga dan teman. aku rasa ini akan menarik orang lain juga untuk ikut mengamalkan hayati al qur'an, jadi aku harap masyarakat sulawesi tenggara bisa menjadi contoh bagi masyarakat lainnya 🤩
 
Hei, ternyata kalau kita mau fokus pada tilawatil Qur'an dan hadis, kita bisa jadi lebih baik... 😊 Saya senang melihat bahwa Kemenag masih peduli dengan hal ini, tapi aku rasa mungkin mereka juga ingin kita tahu bahwa ini bukan hanya tentang keagamaan, tapi juga tentang cara hidup yang lebih baik. Yang penting adalah kita semua bisa belajar dari nhau dan menjadi orang yang lebih baik, bukan? 🤔
 
Gue penasaran sih kenapa kemenag harus selalu ngajak masyarakat Indonesia mengamalkan hayati al-Qur'an, tapi gue rasa di waktu ini kita lebih butuh mendorong pengembangan teknologi dan inovasi yang bisa membantu meningkatkan kehidupan sehari-hari kita. Aku pikir kalau kita lebih fokus pada pendidikan ilmiah dan teknologi, kita bisa menciptakan banyak kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk maju ke depan. Yang penting adalah masyarakat Indonesia bisa memiliki akses terhadap informasi yang akurat dan berguna! 📊💻
 
Rasa senang banget dengerin kabar itu 🙏, tapi juga sedikit bingung kok. Apa artinya kalau STQH Nasional 28 harus ditutup? Kalau tujuannya untuk mengajak masyarakat amalkan Hayati Al-Qur'an itu, kenapa harus ditutup aja? Saya rasa lebih baik jika acara ini bisa berlanjut dan terus membantu masyarakat meningkatkan kesadaran tentang nilai-nilai Al-Qur'an. Apa yang salah dengan STQH Nasional 28 kalau acaranya tidak sempurna?
 
Aku pikir pahitnya kalau pemerintah terus mengajak masyarakat Indonesia memahami nilai-nilai Al-Qur'an, tapi gak ada langkah nyata di baliknya ya? Apa yang dia maksud dengan 'meningkatkan kesadaran' dan 'pengamalan nilai-nilai'? Kalau benar-benar ingin meningkatkan kesadaran, aku pikir harus ada langkah-langkah yang lebih konkret, seperti pendidikan formal tentang Al-Qur'an di sekolah-sekolah atau program-program pembelajaran online yang gratis. Dan untuk pengamalan nilai-nilai, gak perlu banyak 'ajakan' atau 'mendukung', tapi aku pikir harus ada hambatan-hambatan dan tekanan dari pemerintah untuk membuat masyarakat Indonesia benar-benar menghayati nilai-nilai tersebut.
 
Aku rasa acara tilawatil Qur'an itu memang penting, tapi siapa tau saja yang benar-benar menghayati Al-Qur'an itu? Aku masih ragu apakah ini cuma ritual atau apa lagi. Saya suka jika ada data yang jelas tentang efektivitas tilawatil Qur'an dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sekedar diskusi yang banyak berbagi opini 🤔. Dan apa itu dengan STQH Nasional 28 di Sulawesi Tenggara? Aku rasa perlu ada pelaporan yang lebih spesifik tentang apa saja yang telah dilakukan dan hasilnya apa? 😐
 
Maksudnya kalau kita bisa menghayati Al-Qur'an itu nggak cuma bagasih yang sederhana aja, tapi juga buat meningkatin kualitas hidup kita. Saya pikir ini penting banget, khususnya di masa pandemi kayak gini. Kita udah banyak lewatin kegiatan sosial dan budaya, tapi kalau kita bisa balas dengan menghayati nilai-nilai Al-Qur'an, itu akan bikin perbedaan banget 🤝.
 
aku pikir ini gampang banget, kalau kita ngerti ajaran Al-Qur'an kayaknya kita bisa hidup lebih baik 🤝. tapi, aku rasa kalau ini perlu diaduk sedikit lagi, karena ada banyak masyarakat Indonesia yang masih kurang paham tentang nilai-nilai tersebut 😐. aku pikir pemerintah harus membuat kampanye yang lebih luas untuk mempengaruhi masyarakat, sehingga masyarakat bisa menghayati ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari 📢.
 
Saya pikir penutupan STQH Nasional 28 itu agak biasa aja... di mana sini kalau kita lihat performanya? Kita tahu sudah lama acara ini digelar, tapi hasilnya gimana sih? Saya pikir lebih penting lagi kita fokus pada bagaimana nilai-nilai Al-Qur'an itu benar-benar diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tapi, saya juga mengerti kalau penting banget kita meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hal ini... tapi gimana kalau kita lihat bagaimana acara ini benar-benar membantu? Saya rasa masih banyak yang tidak terjebak dalam pola pikir kuno... 😐
 
Aku penasaran kenapa kemenag harus selalu ngajak masyarakat buat terus menghayati Al-Qur'an? Aku rasa sudah cukup sekali kita di Indonesia udah banyak banget aqiqah dan bakti amal yang ngasil dari kebaikan orang-orang. Mungkin karena kemenag mau jadi agen promosi saja 🤑. Tapi aku tidak nyanggungin masyarakat Sula... wait, aku sengaja ngajak!
 
kembali
Top