Pemimpin Amerika Serikat, Donald Trump, telah menegaskan bahwa negara tersebut tidak akan melibatkan pasukan ke Jalur Gaza untuk mengambil alih senjata dari Hamas. Menurutnya, "tidak ada alasan" bagi Amerika Serikat untuk melakukan hal ini.
Hal ini menjadi perdebatan terbaru di tengah kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera antara Israel dan Hamas. Trump sendiri telah membantu mengajukan rencana perdamaian ini, yang merupakan fase pertama dari kesepakatan tersebut.
Namun, perang genosida yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 68.100 orang dan melukai 170.200 lainnya. Hal ini membuat banyak masyarakat yang khawatir tentang masa depan konflik di wilayah tersebut.
Menurut sumber, Trump juga telah menyatakan bahwa Israel bisa serang Gaza lagi jika Hamas tidak mematuhi janji-ja. Hal ini menambah ketegangan antara kedua belah pihak dalam kesepakatan gencatan senjata ini.
Hal ini menjadi perdebatan terbaru di tengah kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera antara Israel dan Hamas. Trump sendiri telah membantu mengajukan rencana perdamaian ini, yang merupakan fase pertama dari kesepakatan tersebut.
Namun, perang genosida yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 68.100 orang dan melukai 170.200 lainnya. Hal ini membuat banyak masyarakat yang khawatir tentang masa depan konflik di wilayah tersebut.
Menurut sumber, Trump juga telah menyatakan bahwa Israel bisa serang Gaza lagi jika Hamas tidak mematuhi janji-ja. Hal ini menambah ketegangan antara kedua belah pihak dalam kesepakatan gencatan senjata ini.