Teman-teman, menurut sumber yang dikenal, Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat menyampaikan keberanian mencapai perjanjian perdagangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di APEC 2025. Menurut peluangnya, pertemuan itu akan berlangsung di Korea Selatan selama APEC Summit yang akan digelar di Gyeongju dari tanggal 31 Oktober hingga 1 November 2025.
"Kami akan memiliki perjanjian yang adil dan saya pikir kami akan bersukses. Tapi ada orang-orang yang menantikan hal ini," kata Trump selama sarapan bersama senator-republikan di Istana Putih, mengingatkan bahwa meskipun rencana pertemuan sudah direncanakan, namun masih adanya kemungkinan pertemuan itu bisa dibatalkan.
"Mungkin itu tidak terjadi. Hal-hal bisa berubah ketika ada orang yang mengatakan, 'Saya tidak ingin bertemu karena terlalu keras.' Tapi sebenarnya bukan seperti itu," katanya.
Teman-teman, menurut sumber yang dikenal, keberanian Trump meningkat karena rencana pemerintah Amerika Serikat untuk menambah 100% beban pajak pada barang-barang dari Cina mulai tanggal 1 November. Jika dilaksanakan, total beban pajak pada impor Cina ke Amerika Serikat bisa mencapai 157%.
Hal ini juga berdampak ketika pemerintah Tiongkok mengurangi ekspor bijih besi langka, yang pertimbangan Washington sebagai tantangan bagi rantai pasokan global. Meskipun terjadi ketegangan, Trump memastikan bahwa hubungannya dengan Xi tetap baik dan berharap kedua belah pihak dapat mencapai perjanjian bersama yang adil. "Saya pikir kami akan baik-baik dengan Cina, tapi perlu jadi perjanjian yang adil. Tidak boleh terlalu tidak adil," katanya.
Teman-teman, kata Trump juga menjelaskan bahwa kebijakan pajak telah berhasil di Amerika Serikat. Ia menyebutkan bahwa Amerika Serikat sudah sukses dalam negosiasi perdagangan dengan Korea Selatan, Jepang dan Uni Eropa. Menurutnya, kebijakan pajak ini memperkuat posisi bernegosiasi Amerika Serikat, mengurangi defisit perdagangan, menarik investasi asing, dan meningkatkan pertumbuhan industri domestik.
"Kami akan memiliki perjanjian yang adil dan saya pikir kami akan bersukses. Tapi ada orang-orang yang menantikan hal ini," kata Trump selama sarapan bersama senator-republikan di Istana Putih, mengingatkan bahwa meskipun rencana pertemuan sudah direncanakan, namun masih adanya kemungkinan pertemuan itu bisa dibatalkan.
"Mungkin itu tidak terjadi. Hal-hal bisa berubah ketika ada orang yang mengatakan, 'Saya tidak ingin bertemu karena terlalu keras.' Tapi sebenarnya bukan seperti itu," katanya.
Teman-teman, menurut sumber yang dikenal, keberanian Trump meningkat karena rencana pemerintah Amerika Serikat untuk menambah 100% beban pajak pada barang-barang dari Cina mulai tanggal 1 November. Jika dilaksanakan, total beban pajak pada impor Cina ke Amerika Serikat bisa mencapai 157%.
Hal ini juga berdampak ketika pemerintah Tiongkok mengurangi ekspor bijih besi langka, yang pertimbangan Washington sebagai tantangan bagi rantai pasokan global. Meskipun terjadi ketegangan, Trump memastikan bahwa hubungannya dengan Xi tetap baik dan berharap kedua belah pihak dapat mencapai perjanjian bersama yang adil. "Saya pikir kami akan baik-baik dengan Cina, tapi perlu jadi perjanjian yang adil. Tidak boleh terlalu tidak adil," katanya.
Teman-teman, kata Trump juga menjelaskan bahwa kebijakan pajak telah berhasil di Amerika Serikat. Ia menyebutkan bahwa Amerika Serikat sudah sukses dalam negosiasi perdagangan dengan Korea Selatan, Jepang dan Uni Eropa. Menurutnya, kebijakan pajak ini memperkuat posisi bernegosiasi Amerika Serikat, mengurangi defisit perdagangan, menarik investasi asing, dan meningkatkan pertumbuhan industri domestik.