Transformasi Pendidikan Residen di NKRI: History in the Making

Tidak ada lagi mahasiswa yang bergelar spesialis dokter. Tapi perlu dipertanyikan, berapa banyak residen yang berhasil mengubah status mereka dari pekerja ke kelas spesialis?
 
Makasih bro... aku pikir kiriannya bukan pilihan yang tepat. Kalau mahasiswa itu nggak bisa jadi spesialis dokter, maka apa yang harus dikutuhin lagi deh? Residen juga sama-samanya deh... kayaknya ada masalah lain di balik semuanya. Aku pikir perlu dilakukan survei lebih lanjut tentang apa yang membuat mahasiswa dan residen tidak bisa jadi spesialis dokter. Mungkin ada faktor lain yang tidak kita pertimbangkan, bro... seperti akses ke fasilitas medis atau biaya kuliah. Kita harus mencari solusi yang lebih komprehensif, bukan hanya menekan mahasiswa dan residen untuk masuk kelas spesialis. 🤔
 
Aku pikir kalau sistem pendidikan kini ini terlalu fokus pada teori bukan praktis 🤔. Mahasiswa mah kaya teori-torio, tapi ketika mereka masuk ke dunia nyata, apa yang terjadi? Kita lihat banyak residen yang harus bekerja lebih lama dan lelah untuk mencapai status spesialis, tapi bagaimana kalau kita mulai dari dalam? 🤷‍♂️

Aku pikir perlu ada perubahan agar mahasiswa bisa memahami secara praktek apa itu dokter, bukan hanya teori-teori di buku. Mungkin ada cara untuk membuat sistem pendidikan yang lebih fokus pada praktik, seperti kerja praktek atau proyek nyata, jadi mahasiswa bisa langsung mengenal apa itu spesialisnya 📚💡.
 
Gue paham kalau mahasiswa spesialis dokter itu cuma ilmu teori aja, tapi apa sebenarnya hasilnya? Residen dokter sih bisa jadi lebih pintar dan tahu bagus, tapi apakah mereka benar-benar bisa mengubah status dari pekerja ke spesialis? Gue ragu-ragu, banyak yang lulus dokter tetapi masih sibuk dengan residency, apa kira-kira hasilnya? Yang penting adalah masyarakat membutuhkannya, bukan siapa yang jadi mahasiswa spesialis. Jadi, gue berpikir kayaknya kita harus fokus pada praktiknya, bukan cuma ilmu teori aja. 😊
 
Maaf ya, kalau mau belajar jadi dokter, kayaknya harus punya rencana nanti. Jangan cuma sekedar masuk kuliah biar bisa ngerjain sumpah, deh. Karena lama-lama nanti sudah lewat deadline, lalu apa? Tidak ada lagi mahasiswa yang spesialis dokter? Mungkin karena mahasiswa-mahasiswanya lebih fokus pada prestasi olahraga atau kompetisi game, aja.

Residen yang berhasil mengubah statusnya dari pekerja ke kelas spesialis, itu gampang banget! Mereka harus punya semangat dan tekad yang kuat, ya. Jangan hanya nanti saja, deh. Karena di dunia medis ini, kesalahan bisa berakibat fatal, banget!

Jadi, kalau mau jadi dokter, mending belajar caranya sekarang juga. Tidak ada keajaiban seperti 'suddenly' sukses, aja.
 
Gue rasa ini salah paham banget. Kita pikir mahasiswa spesialis dokter itu penting untuk membantu pasien kita di rumah sakit. Tapi gue berpikir, apa yang bikin mahasiswa spesialis dokter punya beda dari residen? Apakah karena mereka sudah lulusan semester ke 4 atau 5? Gue rasa ini bukan tentang gelar, tapi tentang kemampuan dan pengetahuan. Residen bisa jadi sudah lebih berpengalaman dalam menangani kasus medis daripada mahasiswa spesialis. Dan gue pikir kita harus fokus pada penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan, bukan hanya pada gelar yang akan dihimpun oleh kita di akhirnya. Kita harus lebih berfokus pada memberikan layanan yang berkualitas kepada masyarakat.
 
Saya pikir ini masalah besar banget! Seperti giliran nanti di universitas aku, siapa yang ingin jadi dokter spesialis deh. Tapi kabarnya kalau gak bisa punya status spesialis, rasanya aku kehilangan harapan aku sendiri. Gimana sih caranya kalau kita ingin maju karier kita, tapi diizinkan nanti kalau kita sukses? Saya rasa harus ada solusi yang lebih baik lagi, misalnya kelas sarjana profesional ditekan untuk bisa jadi spesialis. Jangan cuma mahasiswa aja yang harus kecepatan tingkat, tapi juga orang lain yang ingin jadi dokter spesialis juga boleh! 🤔👨‍⚕️
 
gak sabar ya, biar maseh mahasiswa yang lulus spesialis dokter bisa bergelar punya gaji yang lumayan. tapi apa sih hasilnya? masih banyak yang harus beban utang atau kerja sama dengan orang lain dulu sebelum punya propi. di samping itu, penghasilan spesialis dokter cakap banget, tapi bagaimana caranya bisa bawa perubahan positif dalam masyarakat? lebih dari sekedar ada status mahal yang disepuh. saya pikir mahasiswa punya potensi untuk menjadi pembangun masyarakat, bukan hanya sekedar beruntung lulus spesialis dokter.
 
Eh kira-kira apa artinya kalau tidak ada lagi mahasiswa spesialis dokter? Ngomong-ngomong di dunia nyata masih banyak yang ngerjain spesialis, tapi nggak ada yang tercatat kan? Mungkin perlu kita tanyakan bagaimana cara spesialis ini diperoleh, siapa aja yang bisa lakukan kayak gini? Residen? Hmm, mungkin tidak secepat itu juga. Kalau spesialisnya gede kok, harus banyak pekerja terlebih dahulu aja. Kalau gak ada residen yang sukses, maka apa pun jadinya? Kita biarkan semuanya berantakan?
 
Kalau mahasiswanya tidak bisa jadi spesialis dokter, tapi apa hasilnya? Kita masih punya banyak pekerja dokter biasa aja. Yang penting adalah kita perlu banyak pekerja yang profesional dan kompeten, bukan siapa yang gelar spesialis. Residen keren banget, tapi mereka harus bisa luar biasa juga, jangan cuma ngobrol aja di forum online 🤔.

Dan kalau kita baca jejak residen, ternyata banyak yang malah menjadi dokter konsultan atau CEO perusahaan, bukan lagi praktis dokter. Maka dari itu, lebih penting kita fokus pada hasilnya, bukan siapa yang gelar spesialis aja. Kita harus menilai bagaimana pekerjaan mereka, tidak hanya gelarnya. Yang penting adalah Indonesia punya dokter yang handal dan bisa membantu masyarakat 🌎.
 
Gue rasa kayaknya masalah kalau mahasiswanya berasa harus jadi spesialis dokter. Kalau gue bayangin, seumur hidup aku harus nggak pernah sibuk, luang duit, dan punya waktu luang, kan? Tapi apa kalau aku punya anak yang mau jadi dokter, tapi spesialis apa aja? Spesialis bedah? Spesialis gigi? Gue rasa kayaknya harus dipertimbangkan, bukan hanya mahasiswa saja yang harus jadi spesialis. Residen kelas spesialis itu nggak ada artinya kalau gue punya anak yang mau jadi dokter, tapi tidak tahu apa aja.
 
kembali
Top